Sunday, August 16, 2009

Joseph Lister

100 Orang Paling Berpengaruh Dalam Sejarah - 60. Joseph Lister (1827 - 1912)

Ahli bedah Inggris Joseph Lister yang memperkenalkan penggunaan antiseptik dalam operasi dilahirkan tahun 1827 di Upton, Inggris. Tahun 1852 dia meraih gelar dokter dari Universitas College London selaku mahasiswa yang cemerlang. Tahun 1861 dia jadi ahli bedah di rumah sakit Kerajaan Glasgow, kedudukan yang dijabatnya selama delapan tahun. Terutama dalam jangka masa ini dia mengembangkan metode antiseptik dalam pembedahan.

Di rumah sakit itu Lister dibebani tugas di blok baru barak operasi. Di sini dia dikejutkan oleh tingginya angka kematian. Infeksi serius seperti kelumpuhan bagian anggota badan karena kekurangan penyaluran darah merupakan kejadian umum setelah operasi berlangsung. Lister mencoba menjaga agar barak senantiasa dalam keadaan bersih, tetapi toh tidak banyak menolong. Angka kematian masih tetap tinggi. Banyak dokter menganggap uap udara tak sehat yang keluar dari tanah "miasmas" (noxious vapors) yang berada di sekitar rumah sakitlah yang menjadi penyebabnya. Pendapat ini tidak memuaskan Lister.

Kemudian, di tahun 1865, dia baca siaran Louis Pasteur yang memperkenalkannya kepada teori penyakit kuman. Ini menyuguhkan Lister satu kunci gagasan baru. Andaikata benar penyakit itu lantaran kuman, maka pencegah terbaik melawan infeksi adalah membunuh kuman sebelum mencapai tempat luka yang terbuka. Dengan menggunakan "Carbolik acid" selaku pembunuh kuman, Lister dengan demikian telah melakukan satu pola baru cara-cara antiseptik. Dia bukan saja membersihkan tangan dengan cermat sebelum menghadapi pembedahan, tetapi juga melakukan pengamatan terhadap peralatan yang digunakan berikut pakaian-pakaian agar sepenuhnya bersih. Dia betul-betul menyemprotkan "carbolik acid" yang berbau tajam pencegah antiseptik ke udara dalam kamar operasi. Hasilnya mengagumkan, angka kematian menurun. Antara tahun 1861-1865, angka kematian rata-rata pada pria 45%, sedangkan menjelang tahun 1869 menyusut jadi 15% saja.

Kertas kerja Lister pertama ihwal antiseptik dalam pembedahan diterbitkan tahun 1867. Gagasannya tidak begitu saja cepat diterima. Tetapi di tahun 1869 ia ditawari kedudukan sebagai Kepala Klinik Bedah Universitas Edinburgh, dan selama tujuh tahun bekerja di sana ketenarannya meluas. Di tahun 1875 ia berkeliling di Jerman memberikan ceramah tentang gagasan dan metodenya; dan pada tahun berikutnya, dengan maksud yang sama ia berkeliling di Amerika Serikat. Tetapi sebagian besar dokter di sana belum yakin. Sementara itu, di tahun 1877 dia ditawari kedudukan jadi Kepala Bagian Bedah Perguruan Tinggi Kerajaan di London yang di pegangnya selama lebih dari lima belas tahun. Peragaan pembedahan dengan antiseptiknya di London mengundang banyak perhatian kalangan dunia kedokteran dan pemeriksaan orang terhadap gagasannya pun semakin meluas. Di akhir hayatnya, prinsip-prinsip pokok pembedahan antiseptik boleh dibilang sudah diterima oleh hampir semua dokter.

Lister peroleh macam-macam penghargaan atas hasil rintisannya. Dia menjadi ketua "Royal Society" selama lima tahun, satu kedudukan yang terhormat. Dan tak kurang pentingnya, dia menjadi dokter bedah pribadi Sri Ratu. Dia kawin, tetapi tak punya anak barang seorang pun. Dia menghembuskan nafas penghabisan di Walmer, Inggris.

Penemuan Lister tak syak lagi secara mendasar telah merevolusionerkan bidang pembedahan dan telah menyelamatkan rasa cemas orang akibat infeksi seperti terjadi di abad lampau. Lebih jauh dari itu, pembedahan kini mampu mengatasi kerja-kerja yang rumit yang tak akan pernah terjadi di masa lampau. Misalnya, seabad yang lampau operasi yang menyangkut pelubangan bagian dada tak pernah terbayangkan. Berada di luar jangkauan pemikiran. Kendati teknik pembedahan antiseptik kini berbeda dengan di jaman Lister, namun dasar idenya serupa dan tak lain dari perluasan prinsip Lister semata.

Orang bisa saja menuntut bahwa gagasan Lister amat jelas bersamaan dengan apa yang diperbuat Pasteur sehingga sebenarnya Lister tidak punya arti penting yang luar biasa. Namun, sudahlah jelas, tulisan-tulisan Pasteur telah dikembangkan dan dipopulerkan orang. Begitu pula, pemasukan kedua nama Pasteur dan Lister dalam buku ini tidaklah berarti telah terjadi penemuan serupa oleh dua orang yang berbeda. Pemraktekan teori penyakit yang ditimbulkan oleh kuman merupakan sesuatu yang amat penting sehingga meskipun penghargaan itu dibagi-bagi, toh Pasteur, Leeuwenhoek, Fleming dan Lister sepenuhnya akan termasuk dalam daftar.

Tak mungkin ada keberatan penempatan Lister begitu tinggi dalam urutan daftar buku ini. Hampir selama dua puluh tahun sebelum Lister menggarap pekerjaannya, dokter, berkebangsaan Hongaria Ignaz Semmelweiss (1818-1865) yang bekerja di rumah sakit umum Wina telah memperagakan dengan jelas keuntungan-keuntungan yang diperoleh prosedur antiseptik, baik untuk pembedahan maupun kebidanan. Tetapi, meski Semmelweiss menjadi gurubesar dan menulis buku yang bagus sekali berisikan ide-idenya, tetapi secara keseluruhan dia tidak diperhitungkan orang. Joseph Listerlah yang tulisan-tulisannya, ceramah-ceramahnya dan peragaannya yang benar-benar meyakinkan dunia kedokteran tentang pentingnya antiseptik dalam praktek pengobatan.

Gregor Mendel

100 Orang Paling Berpengaruh Dalam Sejarah - 59. Gregor Mendel (1822 - 1884)

Ilmu prinsip dasar keturunan layak berterima kasih kepada penemunya, Gregor Mendel, pendeta Austria tak terkenal, ilmuwan amatir yang obyek penyelidikan briliannya semula tidak diacuhkan oleh dunia ilmu.

Mendel dilahirkan tahun 1822 di kota Heinzendorf di daerah daulat kerajaan Austria yang kini masuk bagian wilayah Cekosiowakia. Tahun 1843 dia masuk biara Augustinian, di kota Brunn, Austria (kini bernama Brno, Ceko). Dia menjadi pendeta tahun 1847. Tahun 1850 dia ikut ujian peroleh ijasah guru, tetapi gagal dan dapat angka terburuk dalam biologi! Meski begitu, kepada pendeta di biaranya mengirim Mendel ke Universitas Wina, dari tahun 1851-1853 dia belajar matematika dan ilmu pengetahuan lainnya. Mendel tak pernah berhasil mengantongi ijasah guru resmi, tetapi dari tahun 1854-1868 dia menjadi guru cadangan ilmu alam di sekolah modern kota Brunn.

Sementara itu, mulai tahun 1856 dia memperlihatkan pengalaman-pengalamannya yang masyhur di bidang pembiakan tumbuh-tumbuhan. Menjelang tahun 1865 dia sudah menemukan hukum keturunannya yang kesohor dan mempersembahkan kertas kerjanya di depan perkumpulan peminat sejarah alam kota Brunn. Tahun 1866 hasil penyelidikannya diterbitkan oleh majalah Transactions milik perkumpulan itu di bawah judul "Experiments with Plant Hybrids." Kertas kerja keduanya diterbitkan oleh majalah itu juga tiga tahun kemudian. Kendati majalah itu bukanlah majalah besar, tetapi banyak terdapat di pelbagai perpustakaan besar. Di samping itu Mendel mengirim satu salinan kepada Karl Nageli, seorang tokoh disegani di bidang ilmu keturunan. Nageli membaca salinan itu dan kirim balasan kepada Mendel tetapi dia tidak paham apa yang teramat penting dalam salinan kertas kerja Mendel itu. Sesudah itu umumnya kertas kerja Mendel diabaikan dan nyaris dilupakan orang hampir tiga puluh tahun lamanya.

Tahun 1866 Mendel naik pangkat ditunjuk jadi pendeta kepala di biaranya. Kesibukan administrasi rutin membuatnya kehabisan tempo melanjutkan penyelidikannya dalam bidang tanam-tanaman. Ketika dia meninggal tahun 1884 dalam usia enam puluh satu, penyelidikan briliannya nyaris dilupakan orang dan dia tak peroleh pengakuan apa pun untuk penyelidikan itu.

Jerih payah Mendel baru diketemukan kembali tahun 1900 oleh tiga ilmuwan dari tiga bangsa yang berbeda-beda: Hugo de Vries dari Negeri Belanda, Carl Correns dari Jerman dan Erich von Tschermak dari Austria. Mereka bekerja secara terpisah tatkala menemukan artikel Mendel. Masing-masing mereka sudah punya pengalaman sendiri di bidang botani. Masing-masing secara tersendiri menemukan hukum Mendel. Dan masing-masing (sebelum menerbitkan buku) secara seksama mempelajari hasil kerja Mendel dan masing-masing pula menjelaskan bahwa penyelidikannya memperkuat pendapat Mendel. Satu kebetulan segitiga yang aneh! Lebih dari itu, di tahun itu juga, William Bateson, ilmuwan berkebangsaan Inggris, menemukan pula kertas kerja Mendel yang asli dan segera mengedepankan kepada kalangan dunia ilmu. Di penghujung tahun itu Mendel dapat sambutan meriah dan penghargaan atas begitu hebat karya-karya yang dilakukannya selama masa hidupnya.

Bukti-bukti apakah perihal keturunan yang sudah ditemui Mendel? Pertama, Mendel mengetahui bahwa pada semua organisme hidup terdapat "unit dasar" yang kini disebut gene yang secara khusus diturunkan oleh orang tua kepada anak-anaknya. Dalam dunia tumbuh-tumbuhan yang diselidiki Mendel, tiap ciri pribadi, misalnya warna benih, bentuk daun, ditentukan oleh pasangan gene. Suatu tumbuhan mewariskan satu gene tiap pasang dari tiap "induk"-nya. Mendel menemukan, apabila dua gene mewariskan satu kualitas tertentu yang berbeda (misalnya, satu gene untuk benih hijau dan lain gene untuk benih kuning) akan menunjukkan dengan sendirinya dalam tumbuhan tertentu itu. Tetapi, gene yang berciri lemah tidaklah terhancurkan dan mungkin diteruskan kepada tumbuhan keturunannya. Mendel menyadari, tiap kegiatan sel atau gamete (serupa dengan sperma atau telur pada manusia) berisi cuma satu gene untuk satu pasang. Dia juga menegaskan, adalah sepenuhnya suatu kebetulan bilamana gene dari satu pasang terjadi pada satu gamete dan diteruskan kepada keturunan tertentu.

Hukum Mendel, meski sudah dilakukan perubahan kecil, tetap merupakan titik tolak dari ilmu genetika modern. Bagaimana Mendel selaku seorang amatir mampu menemukan prinsip yang begitu penting yang menyisihkan begitu banyak biolog profesional yang masyhur yang ada sebelumnya? Untungnya, dia memilih untuk bidang penyelidikannya jenis tumbuhan yang ciri-ciri khasnya ditentukan oleh seperangkat gene. Kalau saja ciri-ciri pokok yang diselidikinya masing-masing sudah ditentukan oleh pelbagai perangkat gene, penyelidikannya akan menghadapi kesulitan yang luar biasa. Tetapi, keberuntungan ini tidak akan menolong Mendel kalau saja dia tidak punya sifat kecermatan yang dahsyat dan kesabaran seorang pencoba, dan juga tidak akan menolongnya apabila dia tidak menyadari bahwa perlu membuat analisa statistik dari pengamatannya. Karena faktor contoh-contoh di atas, umumnya mungkin tidak bisa diduga jenis kualitas mana sesuatu keturunan akan mewariskan. Hanya lewat sejumlah besar percobaan (Mendel sudah mencatat hasil lebili dari 21.000 tumbuh-tumbuhan!), dan lewat analisa hasil-hasilnya, Mendel dapat menarik kesimpulan terhadap hukum-hukumnya.

Jelaslah, hukum keturunan merupakan penambah penting buat pengetahuan manusia, dan pengetahuan kita tentang genetika mungkin akan lebih dapat dipraktekkan di masa depan daripada sebelumnya. Ada pula faktor yang tak boleh diabaikan kalau kita memutuskan dimana Mendel mesti ditempatkan dalam urutan daftar buku ini. Karena penemuannya diremehkan di saat hidupnya, dan kesimpulan-kesimpulannya diketemukan oleh ilmuwan yang datang belakangan, penyelidikan Mendel dianggap tidak berdiri sendiri. Apabila alasan ini dipaksakan, orang bisa berkesimpulan bahwa Mendel mungkin bisa tersisihkan sepenuhnya dari daftar, seperti halnya Leif Ericson, Aristarchus, Ignaz Semmelweiss telah disisihkan guna memberikan tempat buat Colombus, Copernicus dan Joseph Lister.

Tetapi, ada beda antara kasus Mendel dengan lainnya. Pekerjaan Mendel terlupakan hanya sebentar, dan begitu diketemukan kembali, segera melangit. Lebih jauh dari itu, de Vries, Correns, dan Tschermak, meskipun mereka menemukan kembali prinsip-prinsipnya secara independen, toh dia baca karya Mendel dan mengutip hasil-hasilnya. Akhirnya, orang tidak bisa bilang karya Mendel tak berpengaruh kendati de Vries, Correns dan Tschermak tak pernah hidup di dunia. Artikel-artikel Mendel sudah tersebar luas riwayat-riwayatnya (oleh W.O. Focke) sekitar masalah keturunan. Tulisan itu cepat atau lambat sudah dapat dipastikan akan diketemukan juga oleh mahasiswa-mahasiswa yang serius di bidang itu. Juga layak dicatat, tak satu pun dari ketiga ilmuwan itu yang menuntut bahwa merekalah penemu ilmu genetika. Juga, secara umum dunia ilmu sudah menyebutnya sebagai "Hukum Mendel."

Penemuan Mendel kelihatannya bisa dibandingkan dengan penemuan Harvey, baik dari segi orisinalnya maupun arti pentingnya tentang peredaran darah, dan dia sudah ditempatkan pada urutan yang sewajarnya.

Antoine Henri Becqurel

100 Orang Paling Berpengaruh Dalam Sejarah - 58 Antoine Henri Becqurel (1852 - 1908)

Penemu radio aktivitas Antoine Henri Becquerel ini lahir di Paris tahun 1852. Pendidikannya baik, dapat gelar doktor tahun 1888. Tahun 1892 dia jadi gurubesar fisika praktis di Musium Sejarah Alam (Musee d' Histoire Naturelle) di Paris. Menarik untuk dicatat, baik kakek maupun bapaknya bukan saja sama-sama ahli fisika tetapi juga pernah menempati kedudukan yang sama. Anehnya, anaknya pun begitu. Di tahun 1895 Becquerel jadi gurubesar fisika di perguruan tinggi politeknik. (Ecole Polytechnique) di Paris. Di sinilah pada tahun 1896 dia membuat penemuan besar yang membuat namanya kesohor.

Tahun sebelumnya Wilhelm Rontgen menemukan sinar X, satu penemuan yang menggemparkan masyarakat ilmiah. Rontgen memprodusir sinar X dengan menggunakan tabung katoda sinar, Becquerel berpikir apakah sinar X tidak bisa diprodusir dengan kegiatan sinar matahari biasa di atas substansi non-metal. Becquerel memiliki di laboratoriumnya beberapa kristal "Potasium uranium sulfate" --satu campuran yang dia tahu non-metalik-- dan dia memutuskan melakukan percobaan dengan itu: pertama, dia menempelkan beberapa kertas hitam tebal di sekeliling lembaran fotografis untuk meyakinkan tidak ada cahaya yang bisa tampak dapat mencapai lembaran itu. Lantas dia letakkan kristal non-metalik di atas lembaran yang tertutup itu dan menyodorkannya ke bawah sinar matahari. Cukup meyakinkan tatkala kemudian dapat menemukan film fotografis, satu bayangan kristal muncul di atasnya.

Mulanya Becquerel yakin bahwa dia sudah berhasil menemukan sumber sinar X baru. Kemudian, secara kebetulan, dia menemukan bahwa campuran uranium akan memasukkan radiasi meskipun tidak disodorkan kepada cahaya yang terbuka. Memang ada hari-hari di mana buat Becquerel masih samar-samar dan bimbang mengulangi percobaannya sebagaimana mestinya. Karena itu dia letakkan barang-barangnya --kristal dan lembaran fotografis yang terbungkus rapi dan hati-hati-- jauh-jauh di lacinya, tanpa terlebih dulu menampakkan kristalnya di bawah cahaya matahari. Beberapa hari kemudian tak urung dia memutuskan mencuci lembaran fotografis yang tak terpakai itu. Dia terkejut, lembaran itu menampakkan bayangan kristal!

Jelaslah apa yang terjadi bukanlah non-metal biasa. Dengan bijak Becquerel memutuskan mengurungkan proyek aslinya dan menggantinya dengan penyelidikan fenomena yang aneh yang dialaminya. Segera dia mengetahui bahwa radiasi akan diteruskan oleh tiap campuran kimiawi uranium bukanlah sinar X. (Untuk sementara disebut sinar Becquerel). Becquerel juga menemukan bahwa jenis baru radiasi ini akan diteruskan oleh tiap-tiap kimiawi uranium dan tidak saja oleh apa yang diselidikinya pertama kali. Kenyataannya, dia menemukan bahwa meskipun uranium metal mengandung radioaktif. Karena radiasi tidak tergantung samasekali pada bentuk kimiawi uranium, Becquerel menyadari bahwa radio aktivitas bukanlah berasal dari kimiawi, tetapi harus dari atom uranium itu sendiri.

Tahun 1896 Becquerel menerbitkan beberapa kertas kerja ilmiah tentang fenomena yang diketemukannya. Diantara para ilmuwan yang membaca kertas kerja menjadi tertarik dan kemudian yang melakukan penyelidikan tambahan adalah Marie Curie. Dia segera mengetahui bahwa unsur "thorium" juga mengandung radioaktif. Bekerja sama dengan suaminya, Pierre, dia juga menemukan dua hal yang dulunya tidak dikenal, yaitu "polonium" dan "radium", keduanya mengandung radioaktif. (Kebetulan Marie Curie-lah yang pertama kali menggunakan istilah "radio aktivitas" untuk menjelaskan fenomena itu).

Ilmuwan lain, termasuk Ernest Rutherford dan Frederick Soddy, juga melakukan penyelidikan fenomena ini, dan dalam tempo singkat mengetahui bahwa sinar Becquerel mengandung tiga jenis radiasi. Para ilmuwan menamakannya "sinar alpa", "sinar beta" dan "sinar gamma" dan mulai mempelajari ihwal ketiga sinar itu.

Aspek yang paling menarik dari sinar-sinar ini adalah energi yang terkandungnya. Substansi radioaktif jelas meneruskan energi dalam jumlah besar dan tampaknya tak ada kemungkinan lain daripada kesemuanya datang dari bagian dalam atom. Ini teramatlah menariknya, karena sebelum penemuan radioaktif tak pernah sebiji sawi pun ada anggapan bahwa atom bisa mengandung begitu besar energi.

Tahun 1903 Becquerel dapat Hadiah Nobel untuk fisika bersama-sama Pierre dan Marie Curie. Dia meninggal tahun 1908 di kota Le Croisic, Perancis.

Radioaktif itu punya arti penting karena beberapa sebab. Pertama, punya pelbagai kegunaan langsung, misalnya untuk pengobatan kanker. Kedua, punya manfaat besar buat penyelidikan ilmiah. Radioaktif menolong kita peroleh keterangan tentang struktur nuklir; petunjuk radioaktif digunakan dalam penyelidikan biokimia; pencarian keterangan waktu radioaktif suatu alat penting dalam penyelidikan geologi dan arkeologi. Tetapi makna terbesarnya karena tersingkapnya kenyataan bahwa sejumlah besar energi "tersimpan" dalam atom. Dalam tempo lima puluh tahun sejak penemuan Becquerel, ditemukan teknik untuk melepas jumlah besar energi atom dalam saat singkat. (Bom yang dijatuhkan di Hiroshima terdiri dari uranium). Reaktor nuklir, tentu saja, menyajikan cara pelepasan energi atom secara lebih terawasi dan lebih perlahan.

Di mana letak kedudukan Becquerel dalam daftar seratus tokoh ini? Tentu saja tidak beralasan menganggap kesemua perkembangan nuklir itu merupakan jasa Becquerel seorang. Sebab, banyak pula orang lain terlibat dalam pengembangan ini. Kendati begitu, penemuan radioaktif Becquerel merupakan salah satu penemuan embryo dalam ilmu pengetahuan. Kenyataan menunjukkan, ada persamaan antara Becquerel dan Leeuwenhoek. Seperti halnya Leeuwenhoek menemukan kehidupan mikroskopis dalam satu titik air, begitu pula Becquerel menemukan dunia baru tak terduga dalam atom. Keduanya menemukannya secara tak sengaja. Namun, hal itu tak akan terjadi kalau saja mereka tidak melakukan penyelidikan serius.

Betapa pun ada persamaan antara kedua orang itu, rasanya jelas Becquerel harus ditempatkan di bawah Leeuwenhoek. Baksil dan pengetahuan kita mengenainya punya peranan yang lebih besar dalam kehidupan manusia ketimbang radioaktif dan tenaga atom.

Di lain pihak, saya pikir Becquerel punya arti lebih penting dibanding orang-orang lain (seperti Enrico Fermi) yang lebih langsung terlibat dalam pembikinan bom atom. Sebelum tahun 1895 tak ada pandangan teoritis yang menunjukkan bahwa fenomena radioaktif merupakan hal yang ada. Sekali kunci penemuan diketahui, penemuan berikutnya di bidang itu sedikit banyak tak bisa dicegah lagi.

William Harvey

100 Orang Paling Berpengaruh Dalam Sejarah - 57. William Harvey (1578 - 1657)

Dokter tenar Inggris, William Harvey, penemu peredaran darah dan fungsi jantung, dilahirkan tahun 1578 di kota Folkstone, Inggris. Bukunya yang masyhur An Anatomical Treatise on the Movement of the Heart and Blood in Animals (Gerak otomatis anatomi jantung dan darah binatang) terbit tahun 1628, tepat sekali jika disebut sebuah buku penting di sepanjang sejarah fisiologi. Memang, nyatanya merupakan titik mula lahirnya ilmu fisiologi modern. Arti penting utamanya tidaklah terletak pada penggunaan langsungnya melainkan pada peletakan pengertian dasar yang menjelaskan bagaimana tubuh manusia bekerja.

Untuk kita sekarang yang dibesarkan dengan pengetahuan peredaran darah, akan menganggap teori Harvey sebagai sesuatu yang sepenuhnya jelas. Tetapi, apa yang kini tampak sederhana dan nyata, tidaklah begitu halnya bagi para biolog jaman lampau. Penulis-penulis terkemuka di bidang biologi telah memaparkan pelbagai pendapat, antara lain: (1) makanan diubah jadi darah di jantung; (2) jantung menghangatkan makanan; (3) saluran darah dari jantung ke tubuh dipenuhi udara; (4) jantung membuat "roh vital"; (5) darah, baik dalam pembuluh dari dan ke jantung mengalir maupun surut sering menuju jantung dan sering menjauhi jantung.

Galen, dokter besar di jaman dulu, orang yang secara pribadi meneliti dan merenungkan dengan cermat tentang jantung dan saluran darah, tak pernah menduga bahwa darah bersirkulasi. Juga hal ini lolos dari pengamatan Aristoteles kendati dia menaruh perhatian utama terhadap biologi. Bahkan sesudah penerbitan buku Harvey pun banyak dokter yang ogah-ogahan menerima pendapat bahwa darah dalam tubuh manusia secara tetap berputar dalam saluran pada sistem yang tetap, dan jantung menyediakan tenaga untuk mengalirkan darah itu.

Harvey pertama-tama menyusun pendapat tentang sirkulasi darah itu dengan jalan membuat perhitungan secara arithmatik yang sederhana. Dia memperkirakan bahwa jumlah darah yang dipancarkan oleh tiap denyut jantung sekitar 2 ons. Karena jantung berdenyut 72 kali per menit, penjumlahannya dapat disimpulkan sekitar 540 pon darah dipancarkan tiap jam ke dalam aorta. Tetapi, jumlah yang 540 pon melebihi jumlah berat badan seorang manusia normal, bahkan jauh melebihi jumlah berat badan itu sendiri. Karena itu jelas buat Harvey bahwa darah yang sama secara tetap berputar lewat jantung. Sesudah merumuskan hipotesa ini, sembilan tahun lamanya dia pergunakan untuk melakukan percobaan-percobaan dan melakukan penyelidikan teliti untuk menentukan perincian peredaran darah.

Dalam bukunya, Harvey dengan jelas menyatakan bahwa arteri membawa darah dari jantung sedangkan vena membawa darah kembali ke jantung. Karena ketiadaan mikroskop, Harvey tidak dapat melihat kapiler, urat darah terkecil yang membawa darah dari arteri terkecil ke vena, tetapi dengan persis dia menyimpulkan adanya itu. (Kapiler diketemukan oleh biolog Itali Malpighi, beberapa tahun sesudah matinya Harvey).

Harvey juga menandaskan bahwa fungsi jantung ialah memompa darah ke dalam arteri. Dalam segi ini --seperti juga dalam pendapat-pendapat pentingnya yang lain-- teori Harvey sepenuhnya benar. Lebih jauh dari itu dia menyuguhkan hasil percobaan yang amat berharga dengan topangan alasan yang kuat. Meskipun pada awalnya teori Harvey mendapat tantangan sengit, tetapi di akhir hayatnya teorinya diterima.

Harvey juga berkecimpung dalam bidang embryologi, meskipun kurang begitu penting dibanding penyelidikannya dalam hal peredaran darah, bukanlah hal yang patut disepelekan. Dia merupakan seorang pengamat yang cermat, dan bukunya On the Generation of Animals (Tentang generasi dunia binatang) yang diterbitkan tahun 1651 menunjukkan permulaan yang sesungguhnya bidang ilmu embryologi. Seperti halnya Aristoteles, yang mempengaruhinya kuat sekali, Harvey menolak teori bahwa struktur keseluruhan tubuh binatang yang semuda apa pun sama dengan binatang dewasa, dengan perbedaan hanya pada ukuran. Harvey dengan tepat menyatakan struktur final sebuah embryo tumbuh secara tahap demi tahap.

Harvey hampir sepanjang hidupnya diliputi bahagia, sukses, dan menarik. Pada umur belasan dia memasuki Universitas Cambrige. Di tahun 1600 dia pergi ke Itali belajar kedokteran di Universitas Padua, yang saat itu boleh dibilang sekolah kedokteran terbaik di dunia. (Perlu dicatat, Galileo jadi gurubesar di situ tatkala Harvey belajar di sana, meski tak bisa dipastikan apakah keduanya pernah ketemu muka). Dia tamat di Padua tahun 1602, balik ke Inggris, menjalankan praktek kedokteran lama sekali, dan sukses. Diantara sekian banyak pasiennya terdapat dua raja Inggris (James I dan Charles I), tak ketinggalan filosof beken Francis Bacon. Sambil itu, dia mengajar di perguruan tinggi kedokteran di London dan pernah terpilih jadi rektor yang ditolaknya. Dan di samping melakukan praktek pribadi, dia menjadi dokter kepala di Rumah Sakit St. Bartholomew, London. Tatkala bukunya tentang peredaran darah diterbitkan tahun 1628, mendadak namanya tenar di seluruh Eropa. Dia kawin, tetapi tak punya anak. Di umur tujuh puluh enam tahun dia menutup mata di London.

William T. G. Morton

100 Orang Paling Berpengaruh Dalam Sejarah - 56 William T. G. Morton (1819 - 1868)

Bisa saja nama William Thomas Green Morton tidak merupakan genta yang nyaring di telinga pembaca. Tetapi, sesungguhnya dia jauh lebih berpengaruh dari sekian banyak orang termasyhur di dunia. Apa sebab? Karena dialah orang yang memperkenalkan penggunaan anesthesia dalam pembedahan.

Sedikit penemuan sepanjang sejarah yang dihargai oleh pribadi manusia begitu tinggi seperti halnya anesthesia, dan tak banyak penemuan yang begitu mendalam membedakannya dari keadaan sebelumnya. Pembedahan tak kenal ampun di jaman lampau sementara si pasien terpaksa dalam keadaan sadar tatkala tabib bedah menggergaji tulangnya adalah sesuatu hal yang tak terbayangkan. Bisa pingsan awak mendengarnya saja. Kemampuan mengakhiri semua derita dahsyat sakit tak tertanggungkan ini dengan sendirinya sesuatu pemberian terbesar yang pernah diberikan oleh seorang manusia kepada kawan sesama manusia lainnya.

Morton dilahirkan di Charlton, Massachusetts tahun 1819. Selagi muda belajar di bagian pembedahan gigi Akademi Baltimore. Tahun 1842 dia mulai buka praktek dokter gigi. Sebentar di tahun 1842 dan 1843 dia bekerjasama dengan Horace Wells, dokter gigi agak lebih tua yang juga tertarik dengan masalah anesthesia atau pembiusan ini. Tampak belakangan kerjasama itu tidak menguntungkan, karena itu mereka pecah di tahun 1843.

Setahun kemudian Horace Wells melakukan percobaan dengan nitrous oxide atau "gas ketawa" selaku bahan pembius. Dia mampu menggunakannya secara efektif dalam praktek dokter giginya di Hartford, Connecticut. Malangnya, peragaan yang dilakukannya di muka umum di Boston mengalami kegagalan.

Dalam praktek giginya sendiri Morton mencurahkan perhatian pada masalah bagaimana supaya gigi palsu itu enak dipakai orang. Untuk melakukan ini sebagaimana mestinya, mutlak perlu menjebol gigi lama hingga terbongkar akar-akarnya. Sebelum ada pembiusan, jebol-menjebol ini mendatangkan rasa sakit seperti dicekik setan. Orang pun sadarlah bukan alang-kepalang besar makna anesthesia itu. Morton dengan tepat memperhitungkan bahwa "nitrous oxide" tidaklah memadai untuk maksud-maksud seperti itu. Dia mencari bahan lain yang lebih efektif.

Charles T. Jackson, seorang dokter dan ilmuwan yang dikenal Morton mengusulkan agar gunakan "ether." Bahwa ether punya daya bius telah diketahui oleh seorang dokter dan ahli kimia Swiss, Paracelsus, tiga ratus tahun sebelumnya. Begitu pula dua atau tiga laporan serupa telah dicetak orang pada awal abad ke-19. Tetapi, baik Jackson maupun orang-orang yang menulis perihal ether tidak pernah menggunakannya sebagai obat di saat operasi berjalan.

Ether kedengarannya mengandung kemungkinan baik buat Morton dan dia segera melakukan percobaan itu, pertama terhadap binatang (termasuk anjing kesayangannya) dan kemudian dirinya sendiri. Akhirnya, tanggal 30 September 1846 tibalah kesempatan bagus untuk mencoba penggunaan ether pada seorang pasien. Seorang laki-laki bernama Eben Frost bergegas menuju kantor Morton sambil jerit-jerit giginya sakit dan mau diapakan saja asal sakitnya bisa sirna. Morton membiusnya dan mencabut gigi orang itu. Tatkala Forst sadar dia melaporkan tiada ada rasa sakit samasekali. Sukar dibayangkan kesempatan apa lagi yang lebih baik buat Morton untuk meraih ketenaran, sukses dan rejeki.

Meskipun operasi itu ada saksinya dan disiarkan oleh harian-harian Boston keesokan harinya, tetapi tidaklah banyak menarik perhatian orang. Jelas, masih diperlukan suatu peragaan yang lebih dramatis. Morton kemudian minta kesediaan Dr. John C. Warren, ahli bedah kawakan di Rumah Sakit Boston, Massachusetts, agar memberi kesempatan kepadanya menggunakan obat bius pencegah rasa sakit dengan disaksikan oleh dokter-dokter. Dr. Warren setuju dengan rencana operasi pun ditetapkan di rumah sakit. Di situlah, tanggal 16 Oktober 1846, disaksikan sejumlah dokter dan mahasiswa kedokteran Morton membius pasien Gilbert Abbott yang mau dioperasi. Dr. Warren mengoperasi tumor dari lehernya. Pembiusan sepenuhnya efektif dan peragaan itu peroleh sukses besar, segera diberitakan oleh koran-koran, dan sejak itu dimulailah pembiusan dalam pembedahan sesama bertahun-tahun.

Beberapa hari sesudah operasi Gilbert Abbott, baik Morton maupun Jackson minta pengakuan hak patent. Meski hak patent itu diberikan kepada mereka berdua di bulan berikutnya, toh timbul perselisihan diantara mereka. Tuntutan Morton bahwa dialah orang yang paling berhak mendapat julukan penemu obat bius, ditentang oleh beberapa orang, khusus Jackson. Tetapi, harapan besar Morton penemuannya itu akan membuatnya kaya, ternyata meleset. Umumnya dokter-dokter dan rumah-rumah sakit yang menggunakan ether tak mau ambil pusing bayar imbalan kepada Morton. Ongkos mengadukan ke muka pengadilan dan memperjuangkan pengukuhan bahwa dialah yang paling berhak atas penemuan obat bius ternyata jauh lebih banyak ketimbang yang diterimanya. Dia menjadi frustrasi dan menjadi rudin, dan ujung-ujungnya mati tahun 1868 di kota New York, dalam usia belum sampai empat puluh sembilan tahun.

Penggunaan anesthesia di bidang kedokteran gigi dan di bidang pembedahan pada umumnya, jelas punya arti besar. Dalam memperhitungkan bobot pentingnya Morton secara umum, kesulitan utama adalah memutuskan sampai sejauh mana saham penampilan anesthesia harus dibagi antara Morton dengan pelbagai orang yang terlibat dalam masalah itu. Orang penting lain yang harus diperhitungkan adalah: Horace Wells, Charles Jackson dan Crawford W. Long, seorang dokter dari Georgia. Dengan mempertimbangkan dari sudut fakta-fakta, tampak oleh saya bahwa sumbangan Morton jauh lebih penting dari lain-lainnya, dan saya merasa sudah menempatkannya dalam kedudukan urutan yang selayaknya.

Memang benar Harold Wells sudah menggunakan anesthesia dalam praktek giginya hampir dua tahun sebelum Morton berhasil, menggunakan ether sebagai obat bius. Tetapi, anethesia yang digunakan Wells --nitrous oxide--tidak dapat merevolusionerkan bidang pembedahan. Di samping kualitas-kualitas yang dikandungnya, nitrous oxide saja tidaklah cukup kuat untuk pembiusan dalam pembedahan besar. (Itu berguna sekarang bilamana digunakan dalam kombinasi dengan obat-obat lain, dan juga dalam bidang-bidang yang berkaitan dengan gigi). Sebaliknya, ether secara menakjubkan efektif dan obat yang bermutu tinggi dan mampu merevolusionerkan bidang pembedahan. Dalam umumnya kasus individual, bisa saja dijumpai pilihan atas obat atau kombinasi obat-obat lebih disukai daripada ether. Tetapi, secara rata-rata etherlah yang paling biasa dipakai. Lepas dari kekurangan yang ada pada ether (mudah terbakar, dan rasa mual biasa timbul sesudah penggunaannya), toh dia tetap merupakan obat unggul yang pernah diketemukan. Mudah dipindah-pindah, mudah diawasi, dan yang paling penting menjamin keselamatan dan punya daya kuat.

Crawford W. Long (lahir tahun 1815 meninggal tahun 1878) adalah seorang dokter Georgia yang menggunakan ether dalam pembedahan sejak tahun 1842, artinya empat tahun sebelum peragaan Morton. Tetapi, Long tidak menerbitkan hasil-hasilnya sampai tahun 1849, jauh sesudah Morton mendemonstrasikan penggunaan ether untuk pembiusan dalam pembedahan. Akibatnya, upaya Long cuma dinikmati oleh sejumlah kecil pasien, sedangkan Morton dinikmati secara luas.

Charles Jackson mengusulkan Morton supaya menggunakan ether dan dia pun memberikan nasihat yang berguna bagimana cara penggunaannya. Tetapi, Jackson sendiri tak pernah menggunakan ether dalam kerja operasi, dan juga tidak sebelum Morton berhasil, dia mencoba memberi tahu dunia kedokteran apa yang diketahuinya tentang ether. Adalah Morton, bukan Jackson yang ambil risiko melakukan peragaan di depan umum. Apabila Gilbert Abbott mati di meja bedah, adalah berlebih-lebihan meminta pertanggungan jawab Jackson.

Di mana William Morton berada dalam daftar urutan buku ini? Satu perbandingan sekilas barangkali bisa disetarakan antara Morton dan Joseph Lister. Keduanya dokter, keduanya termasyhur karena sama-sama memperkenalkan suatu teknik baru atau cara-cara yang merevolusionerkan bidang pembedahan dan kelahiran bayi, dalam hal penemuan-penemuan baru --dapat dikatakan-- keduanya amatlah nyata, dan tak seorang pun dari keduanya yang menerbitkan cara penerapan teknik dan mempopulerkan karya percobaan-percobaannya, dan masing-masing harus membagi sama penghargaan terhadap penemuan-penemuan sesamanya. Saya menempatkan posisi Morton sedikit lebih tinggi ketimbang Lister terutama karena saya yakin bahwa dalam jangka panjang langkah memperkenalkan anesthesia lebih merupakan perkembangan yang penting dari antiseptik dalam pembedahan. Selain itu, sampai batas tertentu, antibiotik modern dapat menggantikan kekurangan-kekurangan yang ada pada antiseptik di saat operasi. Tanpa anesthesia, operasi yang ruwet dan makan waktu lama tidaklah bisa terlaksana dengan baik. Bahkan operasi sederhana pun sering dihindari hingga terlambat untuk ditolong.

Peragaan pembiusan yang dilakukan Morton bulan Oktober pagi tahun 1846 itu merupakan peristiwa penting dalam sejarah manusia, mungkin tak ada kata-kata yang lebih tepat melukiskan hal ini ketimbang tulisan yang diukir di atas monumen untuk memperingatinya

William T. G. Morton

Penemu pembiusan yang dengannya rasa sakit tatkala dibedah sirna, yang sebelumnya dibedah terasa sakit tiada tara, yang sejak itu terkendalikanlah rasa sakit oleh ilmu.

John Calvin

100 Orang Paling Berpengaruh Dalam Sejarah - 55. John Calvin (1509 - 1564)

Tak bisa tidak, dia salah seorang tokoh utama dalam sejarah Eropa. Orang itu adalah John Calvin, teolog dan moralis Protestan. Pandangannya yang begitu beraneka ragam tentang masalah seperti teologi, pemerintahan, moral pribadi dan kebiasaan bekerja, lebih dari empat ratus tahun mempengaruhi tingkah laku dan perikehidupan jutaan orang.

John Calvin (nama aslinya: Jean Cauvin) lahir tahun 1509 di kota Noyon, Perancis. Dia peroleh pendidikan baik. Sesudah belajar di College de Montaigue di Paris, dia masuk Universitas Orleans belajar hukum. Dia pun belajar hukum di Bourges.

Calvin baru berumur delapan tahun tatkala Martin Luther menempelkan posternya. "Tesis" di pintu gereja Wittenberg yang membuahkan reformasi Protestan. Calvin dibesarkan sebagai orang Katolik, tetapi selaku orang muda dia ganti jadi pemeluk Protestan. Menghindari hukuman, dia segera pergi ke Paris tempat yang pernah dia tinggali, dan sesudah mengembara beberapa lama, dia menetap di Basel, Swiss. Di sana dia hidup dengan nama samaran dan terus memperdalam teologi. Di tahun 1536 tatkala umurnya mencapai dua puluh tujuh tahun diterbitkanlah bukunya yang terkenal Lembaga Agama Kristen. Buku ini yang menghimpun pokok-pokok kepercayaan Protestan dan menyuguhkan dalam bentuk yang sistematis dan mudah dicerna, membuatnya masyhur.

Kemudian di tahun 1536 dia mengunjungi Jenewa, tempat faham Protestan dengan cepat berkembang dan menjadi kuat. Dia minta tinggal di sana sebagai guru dan pemuka masyarakat Protestan. Tetapi, pertentangan segera timbul antara pihak penganut Calvin yang keras dan puritan dengan orang-orang Jenewa, dan di tahun 1538 dia dipaksa meninggalkan kota itu. Tetapi, di tahun 1541 dia diundang untuk datang lagi. Ini dilakukannya dan dia menjadi bukan semata pemuka agama di kota itu, melainkan sekaligus jadi pemuka politik yang efektif hingga ajalnya tahun 1564.

Dalam teori, Calvin tak pernah jadi diktator di Jenewa. Banyak penduduk punya hak pilih dan banyak kekuasaan politik formal dipegang oleh sebuah dewan yang terdiri dari dua puluh lima orang. Calvin bukanlah anggota dewan ini. Dia bisa dipindah tiap saat (dan memang terjadi dia diusir di tahun 1538) bilamana dia tidak disukai oleh mayoritas. Namun, dalam praktek dia menguasai kota. Dan sesudah tahun 1555 dia pada dasarnya merupakan seorang otokrat.

Di bawah kepemimpinan Calvin, Jenewa menjadi pusat Protestan yang menonjol di Eropa. Calvin dengan gigih mencoba mendorong kemajuan dan pertumbuhan Protestan di negeri-negeri lain, khusus di Perancis, dan ada sementara waktu Jenewa dijuluki "Romanya Protestant". Hal pertama yang dilakukannya sekembalinya di Jenewa adalah menggariskan aturan-aturan gerejani untuk gereja pembaharuan di sana. Selama di Jenewa Calvin menulis banyak esai keagamaan yang berpengaruh. Esai-esai ini menjadi patokan buat gereja-gereja pembaharuan di Eropa, dan berbarengan dengan itu meneruskan memperbaiki dia punya buku Lembaga Agama Kristen. Dia juga memberi serangkaian ceramah-ceramah tentang teologi dan Injil.

Jenewanya Calvin merupakan kota yang agak puritan dan keras. Bukan cuma perzinahan dan hubungan bebas dianggap kejahatan berat, tetapi juga judi, mabuk dan dansa serta nyanyi lagu-lagu ngelantur semuanya terlarang dan bisa mengakibatkan jatuhnya hukuman berat. Kunjungan ke gereja pada jam-jam yang diatur oleh acara merupakan perintah hukum dan panjangnya khotbah sudah menjadi kebiasaan.

Calvin sangat mendorong ketekunan kerja. Dia juga mengobarkan semangat belajar. Dalam masa pemerintahannyalah Universitas Jenewa didirikan.

Calvin orang yang tidak kenal toleransi, dan siapa yang dianggap murtad, segera dapat kutukan dan hukuman di Jenewa. Korbannya yang terkenal (walau jumlahnya tidak banyak) adalah Michael Servetus, seorang dokter dan teolog yang tidak percaya doktrin Trinitas. Ketika Servetus datang di Jenewa, dia ditahan, diadili dengan tuduhan murtad, dan dijatuhi hukuman bakar hingga hangus jadi arang (1553). Juga, beberapa orang yang dituduh jadi tukang sihir menjalani nasib serupa di masa pemerintahannya.

Calvin meninggal dunia di Jenewa tahun 1564. Dia beristeri, tetapi sang isteri berpulang tahun 1549 dan anak satu-satunya mati begitu lahir.

Arti penting Calvin tidak terletak pada kegiatari langsung politiknya, melainkan pada ideologi yang disiarkannya. Ditekankannya pada kekuasaan dan makna penting Injil, dan seperti halnya Luther, menolak kebiasaan dan pentingnya gereja Katolik Roma. Dan seperti halnya Luther, St. Augustine dan St. Paul, Calvin berpegang pada pendapat bahwa semua manusia itu berdosa, dan penyelamatannya bukan lantaran bekerja dengan baik-baik melainkan semata-mata lewat kepercayaan. Yang paling mengesankan adalah pikiran Calvin tentang adanya takdir serta orang terkutuk. Menurut Calvin, Tuhan sudah ambil keputusan --tanpa pertimbangan kebajikan yang diperbuatnya--apabila seseorang itu terselamatkan atau terkutuk. Jika demikian halnya, buat apa seseorang mesti berbuat dan bermoral baik? Jawaban Calvin adalah "si terpilih" (orang-orang yang dipilih Tuhan menerima Nabi Isa karena itu menerima pembebasan dosa) sudah pula dipilih Tuhan untuk berbuat benar. Kita tidak selamat berhubung sudah berbuat benar. Kita tidak selamat berhubung sudah berbuat baik, tetapi kita berbuat baik karena Tuhan telah memilih kita untuk jadi selamat dari dosa. Walaupun doktrin itu tampaknya ganjil, tak diragukan lagi hal itu telah mengilhami para pengikut Calvin untuk hidup secara taat dan polos luar biasa.

Calvin sudah memberi sumbangan pengaruh besar kepada dunia. Doktrin teologinya akhirnya merebut pendukung lebih banyak ketimbang yang diperoleh Luther. Meskipun daerah Jerman bagian utara dan Skandinavia merupakan daerah kaum Lutheran yang berakar, tetapi Swiss dan negeri Belanda menjadi daerah Calvinis. Ada sebagian kecil penganut Calvin di Polandia, Hongaria dan Jerman. Kaum Presbytarian di Skotlandia adalah Calvinis, seperti halnya orang-orang Huguenot di Perancis dan kaum Puritan di Inggris. Pengaruh Puritan di Amerika, tentu saja, cukup kuat dan bertahan lama.

Jenewanya Calvin lebih mendekati sebuah kota teokrasi ketimbang demokrasi, namun kalau ditilik-tilik, pada akhirnya akan tampak jua bertambahnya gejala-gejala demokratis. Atau bisa juga akibat karena pengikut Calvin di banyak negeri itu minoritas, mereka pilih mendingan bersandar saja pada kekuatan penguasa daripada beraneh-aneh tingkah. Atau disebabkan lantaran faktor pengaruh tatanan keorganisasian gerejanya sendiri yang sedikit banyak memberi warna kepada sikap tindakan mereka menghadapi dunia luar. Tetapi, apa pun alasannya, basis kekuatan kaum Calvinis yang asli (Swiss, Negeri Belanda dan Inggris) menjadi basis kekuatan demokrasi pula.

Ada yang menuntut pengakuan bahwa doktrin Calvin merupakan faktor utama terbentuknya apa yang disebut "Etik kerja Protestan", dan merupakan faktor utama pula tumbuhnya kapitalisme. Dalam hal ini agak sukar ditetapkan sampai seberapa jauh dan banyak kadar Calvinis yang memegang peranan. Belanda, misalnya, sudah punya penduduk yang berpembawaan rajin, jauh sebelum Calvin lahir ke dunia. Sebaliknya, tidak beralasan juga mengecilkan makna seruan Calvin agar pengikutnya bekerja keras. (Perlu agaknya dicatat, Calvin ada mengijinkan renten (riba), sesuatu yang dikutuk keras oleh moralis-moralis Kristen sebelumnya. Renten inilah salah satu faktor penting dalam pertumbuhan kapitalisme).

Seberapa tinggi baiknya kedudukan Calvin mesti ditempatkan pada daftar urutan buku ini? Pengaruh Calvin telah menurun khusus di Eropa dan Amerika Utara. Dan lebih jauh lagi, jelas sekali pengaruhnya dengan tajam menurun pada abad lalu. Dan dalam beberapa hal, kedudukan Calvinisme telah tergeser oleh tokoh-tokoh sebelumnya seperti Nabi Isa, St. Paul dan Luther.

Meskipun reformasi Protestan punya makna sebagai peristiwa sejarah, jelas pula bahwa Martin Luther adalah tokoh paling bertanggung jawab atas kebangkitan itu. Calvin sendiri hanyalah salah seorang dari sekian banyak tokoh Protestan berpengaruh lainnya yang muncul sesudah Luther. Karena itu jelaslah Calvin mesti ditempatkan dalam urutan jauh di bawah Luther. Di lain pihak, Calvin mesti ditempatkan di atas filosof-filosof seperti Voltaire dan Rousseau sebagian karena pengaruhnya berkembang dalam jangka waktu dua kali lamanya ketimbang pengaruh mereka, dan sebagian lagi karena ide-idenya merasuk dalam sekali ke kalbu para pengikutnya.

Max Planck

100 Orang Paling Berpengaruh Dalam Sejarah - 54. Max Planck (1858 - 1947)

Bulannya Desember, tahunnya 1900. Dunia ilmu terperanjat dan terlompat dari tempat duduknya. Apa yang terjadi? Seorang ahli fisika Jerman, Max Planck, umumkan dia punya hipotesa yang berani. Dia bilang radiant energi (energi gelombang cahaya) tidaklah mengalir dalam arus yang kontinyu, tetapi terdiri dari potongan-potongan yang disebutnya quanta. Hipotesa Planck yang bertentangan dengan teori klasik tentang cahaya dan elektro magnetik ini merupakan titik mula dari teori kuantum yang sejak itu merevolusionerkan bidang fisika dan menyuguhkan kita pengertian yang lebih mendalam tentang alam benda dan radiasi.

Dilahirkan tahun 1858 di kota Kiel, Jerman, dia belajar di Universitas Berlin dan Munich, peroleh gelar Doktor dalam ilmu fisika dengan summa cum laude dari Universitas Munich selagi berumur baru dua puluh satu tahun. Sebentar dia mengajar di Universitas Munich, kemudian di Universitas Kiel. Di tahun 1889 dia jadi mahaguru Univeristas Berlin sampai pensiunnya tiba tatkala usianya mencapai tujuh puluh. Itu tahun 1928.

Planck, seperti halnya ilmuwan lain, tertarik dengan "radiasi kuantitas gelap," julukan buat radiasi elektromagnetik dikeluarkan oleh obyek gelap sempurna apabila dipanaskan. (Suatu obyek gelap sempurna dijelaskan sebagai sesuatu yang tidak memantulkan cahaya, tetapi sepenuhnya menyerap semua cahaya yang jatuh di atasnya). Percobaan-percobaan para ahli fisika telah membuat ukuran yang hati-hati perihal radiasi yang dikeluarkan oleh obyek itu bahkan sebelum Planck bekerja dalam masalah itu. Hasil karya Planck pertama adalah penemuannya dalam hal formula secara aljabar yang ruwet yang dengan tepat menggambarkan "radiasi kuantitas gelap." Formula ini yang kerap digunakan dalam teori fisika sekarang dengan rapi meringkas data-data percobaan. Tetapi ada satu masalah: hukum fisika yang sudah diterima meramalkan adanya suatu formula yang samasekali berbeda.

Planck berkecimpung dalam-dalam terhadap soal ini dan akhirnya tampil dengan teori baru yang radikal: energi radiant cuma keluar pada pergandaan yang tepat dari unit elementer yang disebut Planck "kuantum". Menurut teori Planck, ukuran kuantum cahaya tergantung pada frekuensi cahaya (misalnya pada warnanya), dan juga berimbang dengan kuantitas fisik yang oleh Planck diringkas dengan "h", tetapi sekarang disebut "patokan Planck." Hipotesa Planck amatlah berlawanan dengan apa yang jadi konsep umum fisika. Tetapi, dengan penggunaan ini dia mampu menemukan keaslian teoritis yang tepat daripada formula yang benar tentang "radiasi kuantitas gelap."

Teori Planck begitu revolusioner, yang tak syak lagi bisa dianggap suatu gagasan eksentrik kalau saja Planck bukan seorang ahli fisika yang mantap dan konservatif. Kendati hipotesanya terdengar aneh, dalam soal khusus ini jelas merupakan penuntun ke arah formula yang benar.

Pada mulanya, umumnya ahli fisika (termasuk Planck sendiri) melihat hipotesanya sebagai tak lain dari sebuah fiksi matematik yang cocok. Sesudah beberapa tahun, hal itu berubah sehingga konsepsi Planck tentang kuantum dapat digunakan untuk pelbagai fenomena fisik selain untuk "radiasi kuantitas gelap." Einstein menggunakan konsep ini di tahun 1905 dalam rangka menjelaskan efek fotoelektrika, dan Niels Bohr menggunakannya di tahun 1913 dalam teorinya tentang struktur atom. Menjelang tahun 1918 tatkala Planck peroleh Hadiah Nobel, jelaslah sudah bahwa hipotesanya pada dasarnya benar dan itu mempunyai arti penting yang fundamental dalam teori fisika.

Sikap anti Nazi Planck yang keras membuat kedudukannya berabe di masa pemerintahan Hitler. Anak laki-lakinya dihukum mati di awal tahun 1945 akibat peranannya dalam komplotan para perwira yang punya rencana membunuh Hitler. Planck sendiri mati tahun 1947, pada umur delapan puluh sembilan tahun.

Perkembangan mekanika kuantum mungkin yang paling penting dari perkembangan ilmu pengetahuan dalam abad ke-20, lebih penting ketimbang teori relativitas Einstein. Patokan "h" Planck memegang peranan penting dalam teori fisika dan sekarang dihimpun jadi dua atau tiga patokan fisika paling dasar. Patokan itu muncul dalam teori struktur atom, dalam prinsip "ketidakpastian" Heisenberg, dalam teori radiasi dan dalam banyak lagi formula ilmiah. Perkiraan pertama Planck mengenai nilai jumlah adalah dalam batas perhitungan 2% yang diterima sekarang.

Planck umumnya dianggap bapak mekanika kuantum. Kendati dia memainkan peranan tak seberapa dalam perkembangan teori selanjutnya, adalah keliru mengecilkan arti Planck. Jalan mula yang disuguhkannya sungguh penting. Dia membebaskan pikiran orang dari anggapan-anggapan keliru yang ada sebelumnya, dan dia memungkinkan orang-orang sesudahnya menyusun teori yang jauh lebih jernih daripada yang sekarang kita miliki.

St. Augustine

100 Orang Paling Berpengaruh Dalam Sejarah - 53. St. Augustine (354 - 430)

Augustine, yang hidup di saat tahun-tahun Kekaisaran Romawi sedang merosot, tak pelak lagi seorang teolog terbesar pada jamannya. Tulisan-tulisannya dengan sangat mendasar dan dalam mempengaruhi doktrin dan sikap Kristen sepanjang Abad Tengah bahkan masih tetap terpengaruh hingga saat ini.

Lahir tahun 354 di kota Tagaste (sekarang bernama Souk-Ahras di Aljazair), kira-kira empat puluh lima mil arah selatan kota pantai terbesar Hippo (kini Annaba). Ayahnya seorang tak beragama, sedangkan ibunya pemeluk Kristen yang taat. Sebagai anak kecil dia tidak dibaptis.

Bahkan pada saat dewasa pun kecerdasan Augustine mengesankan dan pada umur enam belas tahun dia dikirim ke Carthago untuk menuntut ilmu. Di sana dia punya simpanan dan punya anak tidak sah. Di umur sembilan belas dia memutuskan belajar filosofi. Tak lama sesudah itu dia jadi pemeluk Manichaeisme, "agama" yang didirikan sekitar tahun 240 oleh seorang "nabi" bernama Mani. Buat si muda Augustine, Agama Kristen tak punya mutu sedangkan Manichaeisme masuk akalnya. Tetapi, selang masa sembilan tahun berikutnya, dia sedikit demi sedikit mulai sadar apa itu Manichaeisme. Dan tatkala umurnya menginjak dua puluh sembilan, dia pindah ke Roma. Hanya sebentar di situ dia pindah lagi ke Milan di bagian utara Itali. Di sini dia menjadi guru besar ilmu retorika. Di sinilah dia mulai berkenalan dengan faham Neoplatonisme, versi penyempurnaan filosofi Plato yang sudah dikembangkan oleh Plotinus di abad ke-3.

Biskop Milan waktu itu St. Ambrose, Augustine menyimak beberapa khotbahnya yang memperkenalkannya kepada pengertian dan aspek baru kekristenan yang lebih bernilai. Pada umur tiga puluh dua Augustine menjadi pemeluk Kristen, sehingga orang yang tadinya ragu-ragu kini menjadi pemeluk yang taat. Tahun 387 Augustine dibaptis oleh Ambrose dan sesudah itu kembalilah ia ke kota asalnya Tagaste.

Tahun 391 Augustine menjadi asisten biskop Hippo. Tatkala lima tahun kemudian sang biskop meninggal dunia, Augustine yang kini berumur empat puluh dua tahun menggantikan kedudukannya. Dan duduklah ia dalam jabatan itu hingga akhir hayat.

Meski Hippo bukanlah kota yang berarti, kecemerlangan Augustine begitu menonjol sehingga dalam tempo singkat dia jadi salah seorang pemimpin yang dihormati di kalangan gereja. Keadaan tubuh Augustine tidaklah sempurna, karena itu dia dibantu oleh penulis cepat dan lewat cara begitulah dia banyak menulis karangan-karangan agama. Sekitar 500 petuah tertulisnya masih diketemukan sekarang, berikut 200 surat-suratnya. Dari sekian bukunya, dua diantaranya amat masyur dan berpengaruh The City of God dan Confessions. Yang disebut belakangan itu merupakan buku otobiografi terbaik yang pernah dibuat orang tatkala umurnya memasuki empat puluhan.

Banyak surat-surat Augustine dan petuah-petuah rohaninya ditujukan untuk membantah faham Manichaeisme, penganut Donastis (sebuah sekte Kristen murtad), dan kaum Pelagian (para pembangkang gereja saat itu). Pertentangannya dengan kaum Pelagian membentuk bagian penting dan doktrin keagamaan Augustine. Pelagius adalah seorang pendeta Inggris yang datang berkunjung ke Roma sekitar tahun 400 dan di sana menyebarkan pelbagai doktrin teologi yang menarik. Masing-masing kita --kata Pelagius--tidaklah dibebani dosa orisinal yang terbawa sejak lahir, dan masing-masing kita punya kebebasan untuk memilih kebaikan dan keburukan. Dengan hidup yang lempang dan kerja baik, tiap pribadi akan terbebas dari beban dosa.

Sebagian lantaran pengaruh tulisan-tulisan Augustine, pandangan Pelagius dicap sebagai faham yang menyimpang, dan Pelagius sendiri (yang sudah dienyahkan dari Roma) dikucilkan. Menurut Augustine, semua orang tercemar oleh dosa Adam. Manusia tak berkesanggupan peroleh pengampunan dosa semata-mata lewat usaha sendiri dan kerja baik: berkah dan restu Tuhan penting dalam hal pengampunan dosa. Pendapat yang serupa sebenarnya pernah diutarakan orang, tetapi Augustine memperjelasnya dan tulisan-tulisannya memperkokoh kedudukan gereja dalam segi ini yang di hari kemudian dijadikan pegangan.

Augustine beranggapan bahwa Tuhan sudah maklum siapa yang mau diselamatkan dan siapa yang tidak, dan sebagian dari kita sudah ditakdirkan untuk jadi selamat. Pendapat tentang takdir ini menjadi berkembang dan berpengaruh melalui pendapat teolog-teolog yang menyusul belakangan seperti St. Thomas Aquinas dan John Calvin.

Mungkin yang lebih penting dari doktrin takdir adalah sikap Augustine yang berkaitan dengan seks. Tatkala dia memeluk Agama Kristen, Augustine sudah ambil keputusan bahwa untuk dirinya sendiri perlu menjauhi seks. (Pernah sekali dia menulis, "Tak ada yang lebih perlu dihindari daripada hubungan seks"). Dalam pelaksanaan penolakan ini membuktikan betapa sulit buat Augustine. Baik perjuangan pribadinya maupun pandangan-pandangannya tentang masalah ini dipaparkan panjang-lebar dalam bukunya Confessions (Pengakuan). Pandangan yang dilontarkannya di sini --karena besarnya pengaruh Augustine-- menentukan pembentukan sikap yang kuat terhadap sikap abad pertengahan terhadap seks. Tulisan-tulisan Augustine berkaitan satu sama lain antara "dosa bawaan" dan gairah atas seks.

Di masa hidupnya Augustine, kekaisaran Romawi sedang merosot dengan derasnya. Buktinya, di tahun 410 kota Roma diduduki oleh kaum Visigoth di bawah pimpinan Alaric. Sudah barang tentu sisa-sisa orang Roma yang tidak percaya kepada Tuhan menganggap bahwa orang Roma kena kutuk dewa karena mereka memeluk Agama Kristen yang baru. Buku Augustine yang masyhur The City of God sebagiannya merupakan pembelaan Kristen terhadap tuduhan ini. Buku itu juga mengandung filosofi kesejarahan, yang akhirnya mempengaruhi perkembangan Eropa. Augustine menandaskan pendapat bahwa kekaisaran Romawi tidak punya makna dasar yang penting, begitu juga kota Roma, dan begitu pula kota mana pun juga di bumi. Yang sesungguhnya penting adalah tumbuhnya "kota Surgawi", yaitu kemajuan spiritual kemanusiaan. Alat untuk kemajuan ini adalah, tentu saja, gereja. ("Tak ada pengampunan di luar gereja"). Karena itu, para kaisar, baik dia penyembah berhala maupun Kristen atau barbar, tidaklah sepenting Paus atau gereja.

Meskipun Augustine sendiri tidak melakukan langkah final, dorongan dari argumennya memudahkan terbentuknya kesimpulan bahwa penguasa yang ada sekarang mesti berada di bawah Paus. Para Paus abad tengah bersorak sorai mendengar kesimpulan ini dan doktrinnya menjadi dasar pertentangan yang berjangka lama antara gereja dan negara yang menjadi ciri sejarah Eropa selama berabad-abad.

Tulisan-tulisan Augustine merupakan faktor penerus dari aspek tertentu filosofi Yunani menjadi filosofi Eropa abad tengah. Khususnya, Neoplatonisme amat kuat mempengaruhi kedewasaan berpikir Augustine, dan melalui Augustine mempengaruhi filosofi gereja abad pertengahan. Dan cukup menarik untuk dicatat bahwa Augustine memaparkan gagasannya sebelum pernyataan Descartes yang masyhur, "Saya berpikir, karena itu saya ada." Tentu saja dalam bahasa yang berbeda.

Augustine adalah teolog Kristen terbesar terakhir sebelum abad gelap, dan karya tulisannya membuahkan doktrin gereja dalam semua garis besarnya, dan dalam bentuk kasarnya, sepanjang abad pertengahan. Dia adalah orang yang paling menonjol dari para pendiri gereja Latin, dan buah pikirannya luas tersebar dan terbaca di kalangan pendeta. Pandangan tentang pengampunan, seks, dosa orisinal. atau dosa bawaan dan banyak lagi masalah-masalah pokok satu sama lain punya hubungan yang berpengaruh. Banyak teolog Katolik di belakang hari seperti St. Aquinas, begitu pula pemuka-pemuka Protestan seperti Luther dan Calvin menghirup air pengaruhnya.

Augustine wafat tahun 430 di Hippo pada umur tujuh puluh enam tahun. Kaum Vandal, salah satu suku barbar yang menyerbu dan mengobrak-abrik kekaisaran Romawi, sedang mengepung kota Hippo saat itu. Sebulan kemudian mereka menduduki kota dan membumihangusnya. Tetapi, perpustakaan serta gereja Augustine terhindar dari malapetaka itu.

Asoka

100 Orang Paling Berpengaruh Dalam Sejarah - 52. Asoka (300 SM - 232 SM)

Raja terpenting dalam sejarah India mungkin sekali Asoka, penguasa ketiga dinasti Maurya dan cucu pendiri dinasti itu, Chandragupta Maurya. Chandragupta seorang pimpinan militer India yang --dalam saat nyaris berbarengan dengan peperangan yang dilancarkan Alexander Yang Agung-- menaklukkan hampir seluruh bagian India Utara, dan dengan sendirinya bisalah dianggap sebagai pendiri pertama sebuah kekaisaran besar di India.

Tahun kapan persisnya kelahiran Asoka tidak diketahui. Mungkin sekali mendekati tahun 300 SM dan dia naik tahta sekitar tahun 273 SM. Pada mulanya dia mengikuti saja jejak sang buyut dan berusaha meluaskan daerah kekuasaan lewat aksi militer. Pada tahun ke-8 pemerintahannya dia membereskan peperangan yang sukses terhadap Kalinga, negara di pantai timur India (kira-kira letak Orissa sekarang ini). Tetapi, begitu dia sadari betapa dahsyatnya harga yang mesti ditebus untuk kemenangan ini, Asoka merasa terpukul batin. Seratus ribu orang terbunuh, dan beratus ribu orang terluka. Tertekan dan merasa berdosa, Asoka berkeputusan menghentikan gerakan militer menaklukkan India, dan bersamaan dengan itu menjauhkan diri dari perbuatan agresif, dia menjadi pemeluk Buddha dan menerima filosofinya, mencoba mempraktekkan nilai-nilai "dharma" yang mengandung suruhan menjalankan kebenaran, kebajikan dan ketidakagresifan.

Buat pribadinya sendiri Asoka berhenti berburu dan menjadi "vegeterian" (tidak makan daging kecuali sayuran). Dalam segi-segi penting lain masih banyak sikap-sikap kemanusiaan yang dianutnya. Dia mendirikan rumah-rumah sakit dan tempat-tempat peribadatan, mengeluarkan aturan-aturan yang meringankan buat penduduk, membangun jalan-jalan dan memajukan perairan. Bahkan Asoka secara khusus menunjuk pejabat pemerintah yang disebut "pejabat dharma", bertugas menyuruh rakyat supaya beribadah kepada Tuhan, supaya mengembangkan semangat hidup berbaik-baik sesama manusia. Semua agama mendapat tempat yang sama di wilayah kerajaannya. Toleransi Asoka tampak nyata sekali, walau Agama Buddha peroleh perhatian khusus yang menguntungkan pertumbuhan agama itu. Utusan-utusan Buddha dikirim ke luar negeri, dan missi mereka mencapai hasil besar khususnya di Srilangka.

Asoka memerintahkan mencatat kehidupan dan langkah kebijaksanannya yang ditulis di tiang-tiang atau batu-batu karang tersebar di seluruh negeri. Banyak monumen-monumen itu masih bisa tahan hingga sekarang.

Penempatan monumen-monumen itu secara geografis memungkinkan kita peroleh informasi yang dapat dipercaya mengenai luas kekuasaan Asoka, dan tulisan-tulisan yang tertera di atasnya merupakan sumber utama pengetahuan kita mengenai kariernya. Secara kebetulan, tiang-tiang ini juga dianggap sebagai hasil kerja seni tingkat tinggi.

Dalam tempo lima puluh tahun sesudah Asoka wafat, Kerajaan Mauryan berantakan dan tak pernah bisa bangkit kembali. Sementara itu, melalui dukungannya kepada Agama Buddha, pengaruh jangka panjang Assoka terhadap dunia dengan sendirinya menjadi amat luas. Tatkala dia naik tahta, Agama Buddha masih kecil sekali penganutnya, cuma bersifat lokal, dikenal cuma di bagian barat laut India. Tetapi, tatkala wafatnya, penganutnya sudah meliputi seluruh India dan dengan cepat pengaruhnya sudah menyebar ke negeri-negeri tetangga. Lebih dari siapa pun juga --kecuali Gautama sendiri--Asoka adalah seorang yang bertanggung jawab atas berkembangnya Agama Buddha menjadi agama besar dunia.

Umar ibn al-Khattab

100 Orang Paling Berpengaruh Dalam Sejarah - 51. Umar ibn al-Khattab (± 586 - 644)

Umar Ibn al-Khattab adalah khalifah kedua, dan mungkin terbesar dari semua khalifah Islam. Dia sejaman namun lebih berusia muda ketimbang Nabi Muhammad. Dan seperti juga Muhammad, dia kelahiran Mekkah. Tahun kelahirannya tidak diketahui, tetapi menurut taksiran tahun-586.

Asal-muasalnya `Umar Ibn al-Khattab merupakan musuh yang paling ganas dan beringas, menentang Muhammad dan Agama Islam habis-habisan. Tetapi, mendadak dia memeluk agama baru itu dan berbalik menjadi pendukung gigih. (Ini ada persamaannya yang menarik dengan ihwal St. Paul terhadap Kristen). `Umar Ibn al-Khattab selanjutnya menjadi penasihat terdekat Nabi Muhammad dan begitulah dilakukannya sepanjang umur Muhammad.

Tahun 632 Muhammad wafat, tanpa menunjuk penggantinya. Umar dengan cepat mendukung Abu Bakr sebagai pengganti, seorang kawan dekat Nabi dan juga mertua beliau. Langkah ini mencegah ada kekuatan dan memungkinkan Abu Bakr secara umum diakui sebagai khalifah pertama, semacam "pengganti" Nabi Muhammad. Abu Bakar merupakan pemimpin yang berhasil tetapi beliau wafat sesudah jadi khalifah hanya selama dua tahun. Tetapi, Abu Bakr menunjuk `Umar jadi khalifah tahun 634 dan memegang kekuasaan hingga tahun 644 tatkala dia terbunuh di Madinah oleh perbuatan seorang budak Persia. Di atas tempat tidur menjelang wafatnya, `Umar menunjuk sebuah panita terdiri dari enam orang untuk memilih penggantinya. Dengan demikian lagi-lagi kesempatan adu kekuatan untuk kekuasaan terjauh. Panitia enam orang itu menunjuk `Uthman selaku khalifah ke-3 yang memerintah tahun 644-656.

Dalam masa kepemimpinan sepuluh tahun `Umar itulah penaklukan-penaklukan penting dilakukan orang Arab. Tak lama sesudah `Umar pegang tampuk kekuasaan sebagai khalifah, pasukan Arab menduduki Suriah dan Palestina, yang kala itu menjadi bagian Kekaisaran Byzantium. Dalam pertempuran Yarmuk (636), pasukan Arab berhasil memukul habis kekuatan Byzantium. Damaskus jatuh pada tahun itu juga, dan Darussalam menyerah dua tahun kemudian. Menjelang tahun 641, pasukan Arab telah menguasai seluruh Palestina dan Suriah, dan terus menerjang maju ke daerah yang kini bernama Turki. Tahun 639, pasukan Arab menyerbu Mesir yang juga saat itu di bawah kekuasaan Byzantium. Dalam tempo tiga tahun, penaklukan Mesir diselesaikan dengan sempurna.

Penyerangan Arab terhadap Irak yang saat itu berada di bawah kekuasaan Kekaisaran Persia telah mulai bahkan sebelum `Umar naik jadi khalifah. Kunci kemenangan Arab terletak pada pertempuran Qadisiya tahun 637, terjadi di masa kekhalifahan `Umar. Menjelang tahun 641, seseluruh Irak sudah berada di bawah pengawasan Arab. Dan bukan cuma itu: pasukan Arab bahkan menyerbu langsung Persia dan dalam pertempuran Nehavend (642) mereka secara menentukan mengalahkan sisa terakhir kekuatan Persia. Menjelang wafatnya `Umar di tahun 644, sebagian besar daerah barat Iran sudah terkuasai sepenuhnya. Gerakan ini tidak berhenti tatkala `Umar wafat. Di bagian timur mereka dengan cepat menaklukkan Persia dan bagian barat mereka mendesak terus dengan pasukan menyeberang Afrika Utara.

Sama pentingnya dengan makna penaklukan-penaklukan yang dilakukan `Umar adalah kepermanenan dan kemantapan pemerintahannya. Iran, kendati penduduknya masuk Islam, berbarengan dengan itu mereka memperoleh kemerdekaannya dari pemerintahan Arab. Tetapi Suriah, Irak dan Mesir tidak pernah peroleh hal serupa. Negeri-negeri itu seluruhnya di-Arabkan hingga saat kini.

`Umar sudah barangtentu punya rencana apa yang harus dilakukannya terhadap daerah-daerah yang sudah ditaklukkan oleh pasukan Arab. Dia memutuskan, orang Arab punya hak-hak istimewa dalam segi militer di daerah-daerah taklukan, mereka harus berdiam di kota-kota tertentu yang ditentukan untuk itu, terpisah dari penduduk setempat. Penduduk setempat harus bayar pajak kepada penakluk Muslimin (umumnya Arab), tetapi mereka dibiarkan hidup dengan aman dan tenteram. Khususnya, mereka tidak dipaksa memeluk Agama Islam. Dari hal itu sudahlah jelas bahwa penaklukan Arab lebih bersifat perang penaklukan nasionalis daripada suatu perang suci meskipun aspek agama bukannya tidak memainkan peranan.

Keberhasilan `Umar betul-betul mengesankan. Sesudah Nabi Muhammad, dia merupakan tokoh utama dalam hal penyerbuan oleh Islam. Tanpa penaklukan-penaklukannya yang secepat kilat, diragukan apakah Islam bisa tersebar luas sebagaimana dapat disaksikan sekarang ini. Lebih-lebih, kebanyakan daerah yang ditaklukkan dibawah pemerintahannya tetap menjadi Arab hingga kini. Jelas, tentu saja, Muhammadlah penggerak utamanya jika dia harus menerima penghargaan terhadap perkembangan ini. Tetapi, akan merupakan kekeliruan berat apabila kita mengecilkan saham peranan `Umar. Penaklukan-penaklukan yang dilakukannya bukanlah akibat otomatis dari inspirasi yang diberikan Muhammad. Perluasan mungkin saja bisa terjadi, tetapi tidaklah akan sampai sebesar itu kalau saja tanpa kepemimpinan `Umar yang brilian.

Memang akan merupakan kejutan --buat orang Barat yang tidak begitu mengenal `Umar-- membaca penempatan orang ini lebih tinggi dari pada orang-orang kenamaan seperti Charlemagne atau Julius Caesar dalam urutan daftar buku ini. Soalnya, penaklukan oleh bangsa Arab di bawah pimpinan `Umar lebih luas daerahnya dan lebih tahan lama dan lebih bermakna ketimbang apa yang diperbuat oleh Charlemagne maupun Julius Caesar.

Pope Urban II

100 Orang Paling Berpengaruh Dalam Sejarah - 50. Pope Urban II (1042 - 1099)

Terus terang saja, tak banyak lagi orang yang ingat siapa itu Paus Urban II, walaupun sesungguhnya tidak banyak orang yang punya pengaruh begitu kuat dan langsung dalam sejarah manusia seperti Paus Urban II. Apa sebab? Karena dialah Paus yang menggerakkan orang Kristen berperang merebut kembali tanah suci dari orang-orang Islam. Dari situlah bermula Perang Salib.

Paus Urban --nama aslinya Odo de Lagery-- dilahirkan sekitar tahun 1042 dekat kota Chatillon-sur-Marne di Perancis. Dia berasal dari famili bangsawan Perancis dan peroleh pendidikan yang baik. Selagi muda dia seorang pendeta di kota Rheims. Kemudian, naik setingkat demi setingkat, jadi bishop, lantas akhirnya terpilih jadi Paus tahun 1088.

Dia seorang Paus yang kuat, efektif dan politikus peka menghadapi keadaan yang menguntungkan. Tapi, bukan lantaran itu semua yang membikin namanya tercantum dalam urutan daftar buku ini. Tindakan yang terutama membikin dia dikenang adalah kejadian tanggal 27 Nopember 1095. Dia memprakarsai dan menggerakkan suatu persidangan dewan gereja yang besar di kota Clermont, Perancis. Di sana, di muka beribu-ribu massa Urban mengucapkan pidato yang barangkali paling efektif dalam sejarah, suatu pidato yang mempengaruhi Eropa berabad-abad berikutnya. Dalam pidatonya itu dia memprotes keras terhadap orang Seljuk Turki yang dianggapnya menduduki Tanah Suci, mengotori tempat-tempat keramat orang Kristen dan mengganggu peziarah-peziarah Kristen. Urban berseru kepada seluruh dunia Kristen bersatu gandeng-bergandeng tangan dalam sebuah "perang suci" untuk merebut kembali Tanah Suci orang Kristen. Pidato itu memang brilian. Dia menggugah sentimen agama, dia menggugah hasrat-hasrat manusiawi yang lazim, dia memberi gambaran kebahagiaan bukan saja spiritual melainkan pula material. Dia tunjukkan dalam pidato yang hebat itu betapa Tanah Suci itu merupakan daerah subur dan kaya, jauh lebih subur dan kaya ketimbang negeri-negeri orang Kristen di Eropa. Dan tak lupa Urban menjamin barang siapa yang ikut Perang Salib ini akan terbebas dari hukuman balasan, akan terbebas dari dosa.

Tentu saja, pidato yang begitu memikat ditilik dari segala sudut, mendapat sambutan meriah dan menggemparkan. Motif-motif kepentingan pribadi bergejolak dan mencari pintu pemenuhannya. Sebelum dia mengakhiri pidatonya, massa banyak berteriak, "Deus le Volt!" (Tuhan menghendakinya). Teriakan ini segera menjadi teriakan perang para peserta Perang Salib. Dalam tempo hanya selang beberapa bulan, Perang Salib pertama pun meledak. Ledakan pertama ini diikuti dengan rentetan panjang perang suci (ada delapan perang besar dan banyak perang kecil lainnya) yang memakan waktu sekitar 200 tahunan. Urban sendiri wafat tahun 1099, dua minggu sesudah Perang Salib pertama berhasil merebut Darussalam. Tampaknya, berita itu belum sampai ke telinga Urban. Dia sudah tiada lebih dulu.

Tampaknya kurang begitu perlu menjelaskan arti penting Perang Salib. Seperti halnya tiap perang, perang apa saja, peristiwa itu punya pengaruh langsung terhadap mereka yang terlibat, begitu pula terhadap penduduk sipil yang kena tawan. Bagaimanapun layak dicatat, Perang Salib mendekatkan Eropa dengan Byzantium dan budaya Islam yang saat itu lebih maju ketimbang budaya Eropa. Kontak ini merintis jalan ke arah jaman "Renaissance" yang pada gilirannya lebih menyemarakkan perkembangan peradaban Eropa.

Paus Urban II tercantum di daftar ini bukan semata lantaran arti pentingnya dalam hubungan Perang Salib, tetapi tampaknya perang itu tak akan pecah andaikata Urban tidak pernah hadir di dunia ini dan tanpa inspirasi yang diberikannya. Memang, kondisinya sudah matang. Sebab, kalau kondisinya belum sampai begitu, pidato Urban hanya seperti jatuh ke kuping orang tuli. Tidak akan ada pengaruh apa-apa. Tetapi, memang memulai suatu gerakan di Eropa memerlukan kepemimpinan tokoh sentral. Tak ada raja-raja setempat yang becus melakukan itu. (Taruhlah andaikata seorang kaisar Jerman memaklumkan perang melawan Turki dan menggerakkan Angkatan Bersenjatanya, rasanya boleh diragukan akan banyak pangeran-pangeran Inggris yang menyertainya). Hanya ada satu tokoh di Eropa Barat yang kekuasaan dan wibawanya mampu melangkahi perbatasan negeri. Dan orang itu adalah Paus. Cuma Paus yang mampu mengusulkan rencana yang melibatkan seluruh kerajaan Eropa Barat dengan harapan sebanyak mungkin orang ambil bagian. Tanpa kepemimpinan Paus dan tanpa pidato dramatis yang diucapkannya, gerakan massa yang namanya Perang Salib itu tak akan pernah terjadi.

Begitu juga, andaikata ada Paus lain, kecil kemungkinan dia melangkah ke depan menyuguhkan suatu ide Perang Salib. Sebab, usul macam begini bukanlah suatu sikap praktis. Sebab umumnya pemimpin yang menengok ke kanan dan ke kiri berulang kali sebelum mengambil sikap biasanya enggan menentukan garis langkah yang menyimpang dari kebiasaan, karena konsekuensinya sulit diramalkan. Mengandung keserbatidakpastian. Tetapi, Paus Urban II berani berbuat begitu. Dan dengan langkah itu malahan dia menjadi tokoh yang lebih besar dan memberikan pengaruh jangka panjang kepada sejarah kemanusiaan, lebih melekat ketimbang lain-lain manusia masyhur.

Michelangelo

100 Orang Paling Berpengaruh Dalam Sejarah - 49. Michelangelo (1475 - 1564)

Tak pelak lagi, tokoh terdepan dalam seni visual dalam sejarah adalah budayawan besar masa "Renaissance," Michelangelo. Bukan kepalang briliannya selaku pelukis, pemahat dan arsitek, meninggalkan hasil karya yang mempesona tiap orang yang melihatnya selama lebih dari empat abad. Karyanya secara mendalam mempengaruhi perkembangan seni lukis dan pahat Eropa sesudahnya.

Lahir di Caprese, Itali tahun 1475, kira-kira empat puluh mil dari Florence. Dari kecil bakatnya sudah tampak jelas, dan di umur tiga belas dia magang pada pelukis kenamaan Shirlandaio di Florence. Setahun sesudah itu dia tinggal di istana Medici milik Lorenzo, penguasa Florence yang bertindak selaku pelindungnya. Sepanjang kariernya bakat besar Michelangelo tak diragukan lagi. Dia sering sekali dipercaya baik oleh para Paus maupun tokoh duniawi merancang dan membuat karya seni. Meski dia tinggal di banyak tempat, sebagian terbesarnya dihabiskan di Roma dan Florence. Meninggal dunia di Roma tahun 1564, tak lama sesudah usianya lewat delapan puluh sembilan tahun. Setua itu, tak sekalipun pernah kawin.

Kendati dia tidak segenius Leonardo da Vinci angkatannya yang lebih tua, keserbabisaan dan kebolehan Michelangelo tetap amat mempesona. Dialah satu-satunya seniman, mungkin satu-satunya orang, yang sanggup mencapai puncak prestasi dalam dua bidang yang berbeda satu sama lain. Selaku pelukis dia berada hampir di puncak, baik dari segi kualitas keindahan karyanya maupun pengaruhnya terhadap pelukis-pelukis yang datang belakangan. Fresko besar yang menghiasi dinding atas gereja Sistine di Roma merupakan --tidak bisa tidak-- kreasi seni terbesar sepanjang jaman. Tetapi, Michelangelo sendiri menganggap dirinya pertama-tama seorang pemahat, dan banyak kritikus yang menganggapnya pemahat terbesar yang pernah hidup. Patung "Daud" dan "Musa"-nya --misalnya-- dan "Pieta" yang mashur merupakan hasil karya seni yang tak terlampaui.

Michelangelo juga seorang arsitek besar. Salah satu hasil kerja besarnya di bidang ini adalah rancangan gereja Medici di Florence. Selama beberapa tahun dia juga jadi kepala arsitek gereja St. Peter di Roma.

Micheangelo banyak membikin sajak selama hidupnya, sekitar 300 sajak dapat ditemukan. Soneta-sonetanya dan sajak-sajak lain diterbitkan sesudah matinya. Kesemua sajak-sajaknya itu mencerminkan jelas corak kepribadiannya, dan Michelangelo memang menunjukkan dirinya penyair berbakat.

Seperti halnya saya jelaskan dalam artikel tentang Shakespeare, saya percaya bahwa seni dan para seniman pada umumnya tidaklah begitu banyak pengaruhnya kepada sejarah kemanusiaan dan kehidupan mereka sehari-hari.

Atas dasar itulah Michelangelo --tanpa menyisihkan pengakuan atas kehebatannya selaku seniman genius-- tampil dalam daftar urutan buku ini lebih rendah ketimbang para ilmuwan dan penemu, kendati mereka itu tidak begitu masyhur jika dibandingkan Michelangelo.

John Locke

100 Orang Paling Berpengaruh Dalam Sejarah - 48. John Locke (1632 - 1704)

Filosof pertama yang menghimpun secara terpadu gagasan dasar konstitusi demokratis adalah orang Inggris: John Locke. Pikiran-pikirannya memancarkan pengaruh kuat kepada para dedengkot pendiri Republik Amerika Serikat. Bukan itu saja, pengaruhnya juga kuat merasuk ke dalam kalbu gerakan pembaharu Perancis.

Locke dilahirkan tahun 1632 di Wrington, Inggris. Dia memperoleh pendidikan di Universitas Oxford, peroleh gelar sarjana muda tahun 1656 dan gelar sarjana penuh tahun 1658. Selaku remaja dia tertarik sangat pada ilmu pengetahuan dan di umur tiga puluh enam tahun dia terpilih jadi anggota "Royal Society." Dia menjadi sahabat kental ahli kimia terkenal Robert Boyle dan kemudian hampir sepanjang hidupnya jadi teman dekat Isaac Newton. Kepada bidang kedokteran pun dia tertarik dan meraih gelar sarjana muda di bidang itu meskipun cuma sekali-sekali saja berpraktek.

Titik balik dalam kehidupan Locke adalah perkenalannya dengan Pangeran Shaftesbury. Dia jadi sekretarisnya dan menjadi dokter keluarga. Shaftesbury seorang jurubicara penting bagi pikiran liberal sehingga walau sebentar pernah dia dipenjara oleh Raja Charles II akibat kegiatan politiknya. Tahun 1682 Shaftesbury lari ke Negeri Belanda dan mati disana tahun berikutnya. Locke, berkat hubungannya yang begitu akrab dengan mendiang, senantiasa diawasi dan dibayang-bayangi, karena itu memaksanya juga lari ke Negeri Belanda tahun 1683. Dia menetap di negeri itu sampai pengganti Raja Charles, Raja James II digulingkan oleh sebuah revolusi yang berhasil. Locke pulang ke kampungnya tahun 1689 dan seterusnya menetap di Inggris. Tak pernah sekali pun kawin, dan mati di tahun 1704.

Buku pertama yang membikin Locke masyhur adalah An Essay Concerning Human Understanding (Esai tentang saling pengertian manusia), terbit tahun 1690. Di situ dipersoalkan asal-usul, hakikat, dan keterbatasan pengetahuan manusia. Ide-ide Locke pada gilirannya mempengaruhi filosof-filosof seperti Pendeta George Berkeley, David Hume dan Immanuel Kant. Kendati esai itu hasil karya Locke yang paling orisinal dan merupakan salah satu dari filosofi klasik yang masyhur, pengaruhnya tidaklah sebesar tulisan-tulisan ihwal masalah politiknya.

Dalam buku A Letter Concerning Toleration (Masalah yang berkaitan dengan toleransi) yang terbit tahun 1689, Locke menekankan bahwa negara jangan ikut campur terlampau banyak dalam hal kebebasan menjalankan ibadah menurut kepercayaan agama masing-masing. Locke bukanlah orang Inggris pertama yang mengusulkan adanya toleransi agama dari semua sekte Protestan. Tetapi argumennya yang kuat yang dilontarkannya, yang berpihak kepada perlunya ada toleransi merupakan faktor dukungan penduduk terhadap sikap pandangannya. Lebih dari itu, Locke mengembangkan prinsip toleransinya kepada golongan non-Kristen: "... baik penganut kepercayaan primitif, atau Islam maupun Yahudi tidak boleh dikurangi hak-hak sipilnya dalam negara semata-mata atas pertimbangan agama." Tetapi, Locke percaya bahwa toleransi ini tidak berlaku bagi golongan Katolik karena Locke yakin mereka tergantung pada bantuan kekuatan luar, dan juga tak ada toleransi bagi kaum atheis. Dengan ukuran jaman kini dia boleh dibilang teramat berlapang dada, tetapi beralasan memandangnya dari hubungan dengan ide-ide pada jamannya. Fakta mencatat, alasan-alasan yang dikemukakannya demi terciptanya toleransi agama lebih meyakinkan pembacanya dari pengecualianpengecualian yang dibuatnya. Kini, berkat adanya tulisan-tulisan Locke, toleransi agama sudah meluas bahkan pada golongan-golongan yang tadinya dikucilkan.

Arti penting Locke lainnya adalah bukunya Two Treatises of Government (Dua persepakatan dengan pemerintah) terbit tahun 1689 yang isinya merupakan penyuguhan ide dasar yang menekankan arti penting konstitusi demokrasi liberal. Buku itu berpengaruh terhadap pikiran politik seluruh dunia yang berbahasa Inggris. Locke yakin seyakin-yakinnya bahwa tiap manusia memiliki hak alamiah, dan ini bukan sekedar menyangkut hal hidup, tetapi juga kebebasan pribadi dan hak atas pemilikan sesuatu. Tugas utama pemerintah adalah melindungi penduduk dan hak milik warga negara. Pandangan ini acap kali disebut "teori jaga malam oleh pemerintah."

Menolak anggapan hak suci raja, Locke menekankan bahwa pemerintah baru dapat menjalankan kekuasaannya atas persetujuan yang diperintah. "Kemerdekaan pribadi dalam masyarakat berada di bawah kekuasaan legislatif yang disepakati dalam suatu negara." Dengan tegas Locke menekankan sesuatu yang disebutnya "kontrak sosial." Pikiran ini sebagian berasal dari tulisan-tulisan filosof Inggris terdahulu, Thomas Hobbes (1588-1679). Tetapi, jika Hobbes menggunakan "kontrak sosial" ini untuk memperkokoh absolutisme, Locke melihat "kontrak sosial" itu dapat diganti:

" ... bilamana legislator mencoba merampas dan menghancurkan hak milik penduduk, atau menguranginya dan mengarah kepada perbudakan di bawah kekuasaan, mereka berada dalam keadaan perang dengan penduduk, dan karenanya penduduk terbebas dari kesalahan apabila membangkang dan biarlah mereka berlindung pada naungan Tuhan yang memang menyediakan penjagaan buat semua manusia dari kekerasan dan kemajuan."


Juga, masih menjadi kekuatan rakyat untuk menjungkirkan dan mengganti badan perwakilannya begitu melihat wakil-wakil mereka berbuat bertentangan dengan kepercayaaii yang diletakkan di pundak mereka "sikap gigih Locke mempertahankan hak melakukan revolusi amat kuatnya mempengaruhi Thomas Jefferson dan kaum revolusioner Amerika lainnya.

Locke berpegang teguh pada perlu adanya pemisahan kekuasaan. Dia menganggap kekuasaan legislatif harus lebih unggul ketimbang eksekutif dan kekuasaan yudikatif yang dianggapnya merupakan cabang dari eksekutif. Selaku orang yang percaya terhadap keunggulan kekuasaan legislatif. Locke hampir senantiasa menentang hak pengadilan yang memutuskan bahwa tindakan legislatif itu tidak konstitusional.

Meski Locke bersiteguh atas prinsip kekuasaan mayoritas, tetapi dijelaskannya bahwa suatu pemerintahan tidaklah memiliki kekuasaan tanpa batas. Mayoritas harus tidak merusak hakikat hak-hak manusia. Suatu pemerintahan hanya dapat dibenarkan merampas hak milik atas perkenan yang diperintah. (Di Amerika, gagasan ini dinyatakan dalam slogan, "Tidak ada pajak tanpa adanya perwakilan.")

Jelas sekali, pandangan-pandangan Locke menggambarkan gagasan pihak penggerak revolusi Amerika seabad sebelum kejadian itu berlangsung. Pengaruhnya atas Thomas Jefferson amatlah mengesankan. Pikiran Locke merasuk ke benua Eropa, khususnya Perancis, merupakan fakta tak langsung yang mendorong revolusi Perancis dan Deklarasi Hak-hak Asasi Manusia. Meskipun tokoh-tokoh seperti Voltaire dan Thomas Jefferson lebih terkenal daripada Locke, tulisan-tulisannya mendahului mereka dan punya pengaruh kuat terhadap mereka. Karena itu layaklah apabila kedudukan Locke pun disebut lebih dahulu dalam daftar urutan buku ini.

Oliver Cromwell

100 Orang Paling Berpengaruh Dalam Sejarah - 47. Oliver Cromwell (1599 - 1658)

Oliver Cromwell pemimpin militer yang brilian dan memikat yang mengepalai kekuatan parlementer dan mencapai kemenangan dalam perang saudara Inggris adalah orang yang paling bertanggung jawab terhadap terbentuknya demokrasi parlementer sebagai bentuk pemerintahan Inggris.

Cromwell dilahirkan tahun 1599 di Huntingdon, Inggris. Selaku orang muda dia hidup di Inggris yang tercabik-cabik oleh pertentangan agama dan dipimpin oleh seorang raja yang percaya dan ingin mempraktekkan monarki absolut. Cromwell sendiri seorang petani dan tokoh pedesaan serta seorang puritan yang taat. Di tahun 1628 dia terpilih jadi anggota parlemen. Tetapi, jabatan ini sangat singkat dipegangnya karena pada tahun berikutnya Raja Charles I memutuskan membubarkan parlemen dan memerintah negeri sendirian. Tak sampai tahun 1640 tatkala dia perlu uang untuk melancarkan perang terhadap Skotlandia, raja memanggil lagi parlemen baru. Parlemen baru ini yang Cromwell juga jadi anggotanya, minta jaminan kepastian dan perlindungan terhadap tidak kembalinya kekuasaan raja yang semau-maunya. Tetapi, Charles I keberatan berada di bawah kekuasaan parlemen. Apa daya? Satu-satunya jalan yang tersedia adalah perang, dan pecahlah perang itu tahun 1646, peperangan antara kekuatan antek raja dan yang pro parlemen.

Cromwell berpihak pada yang pro parlemen. Kembali ke kotanya Huntingdon, dia membangun pasukan berkuda untuk menggempur raja. Selama perang yang berlangsung empat tahun, kemampuan militernya mendapat sorotan umum. Cromwell pegang peranan penentu, baik di pertempuran Marston Moor (2 Juli 1644) yang amat kritis dan merupakan titik balik peperangan, maupun dalam pertempuran yang menentukan di Naseby (14 Juni 1645). Di tahun 1646 perang berakhir dan Charles I dipenjara. Cromwell diakui sebagai jendral paling sukses dari pihak golongan pro parlemen.

Tetapi, perdamaian penuh tidak juga datang karena golongan pro parlemen terpecah-pecah dalam fraksi-fraksi yang secara mendasar saling berbeda tujuan. Raja mengetahui perpecahan ini, karena itu dia menghindar dari penyelesaian damai. Dalam tempo setahun, perang saudara kedua pecah lagi disertai segera lolosnya Charles I dan percobaannya menghimpun pasukan pendukungnya. Hasil dari konflik baru ini adalah kekalahan pasukan Raja Charles I oleh gempuran Cromwell, mengikis orang-orang yang berpendirian moderat di parlemen dan menghukum mati Raja Charles I di tahun 1649 bulan Januari.

Inggris kini menjadi republik (disebut "Conmmonwealth"), diperintah untuk sementara oleh Dewan Negara, yang diketuai Cromwell. Tetapi, golongan pro kerajaan segera dapat menguasai Irlandia dan Skotlandia dan beri dukungan kepada putera men diang Raja Charles II di masa depan.

Hasilnya adalah pendudukan yang berhasil atas Irlandia dan Skotlandia oleh pasukan Cromwell. Rangkaian pertempuran yang panjang berakhir tahun 1625 dengan kekalahan mutlak para pendukung raja.

Perang sudah rampung, kini tiba waktunya untuk mendirikan suatu pemerintahan baru. Tetapi, masih ada sisa masalah mengenai bentuk pemerintahan yang konstitusional yang harus dijelmakan. Masalah ini tak pernah terpecahkan selama Cromwell masih hidup. Jendral-jendral puritan telah mampu memimpin pertempuran yang membawa kemenangan bagi mereka yang menentang monarki absolut. Tetapi, baik kekuatan maupun prestisenya tidak cukup trampil menyelesaikan konflik sosial diantara pendukungnya dan tak berhasil mengajak mereka menyepakati konstitusi baru, karena konflik ini telah kait-berkait dengan konflik agama yang memecah penganut Protestan dan golongan lain, juga dengan kaum Katolik Romawi.

Tatkala Cromwell berada diatas tampuk kekuasaan, sisa parlemen tahun 1640 sedikit sekali jumlahnya, tidak representatif, minoritas yang ekstrim yang disebut "Rump." Langkah pertama yang ditempuh Cromwell ialah melakukan penjajagan untuk suatu pemilihan umum baru. Ketika usaha penjajagan itu gagal berantakan, dia membubarkan "Rump" dengan kekerasan (ini terjadi bulan April tahun 1653). Sejak itu hingga wafatnya Cromwell tahun 1658, ada tiga parlemen yang berbeda-beda terbentuk dan dibubarkan. Dua macam konstitusi disepakati, tetapi tak satu pun berfungsi sebagaimana mestinya. Sepanjang periode ini, Cromwell memerintah atas dukungan Angkatan Bersenjata. Akibatnya, dia menjadi diktator militer. Tetapi, percobaannya yang berulang kali melaksanakan praktek-praktek demokratis dan juga penolakannya atas tawaran tahta yang diusulkan buatnya, jelas menunjukkan bahwa kediktatoran bukanlah sesuatu yang dicari dan dikehendakinya. Ini dipaksakan kepadanya oleh ketidakmampuan para pendukungnya dalam hal mendirikan sebuah pemerintahan yang berjalan sebagaimana mestinya.

Dari tahun 1653 sampai 1658, Cromwell, dengan gelar Lord Protector (Sang Pelindung), jadi penguasa Inggris, Skotlandia dan Irlandia. Selama lima tahun itu, Cromwell membuat Inggris punya pemerintahan yang secara umum baik dan administrasi berjalan sebagaimana mestinya. Dia memperbaiki pelbagai rupa hukum yang tak genah dan dia mendukung sektor memajukan pendidikan. Cromwell seorang yang punya toleransi terhadap agama, dia ijinkan orang-orang Yahudi kembali menetap di Inggris dan mengamalkan ibadat menurut kepercayaannya. (Mereka terusir dari Inggris tiga abad lamanya oleh Raja Edward I). Cromwell juga menjalankan politik luar negeri yang berhasil. Dia meninggal di London tahun 1658 akibat serangan malaria.

Anak sulung Cromwell, Richard Cromwell, menggantikan sang bapak tetapi cuma sebentar memerintah. Tahun 1660 Charles II dinaikkan kembali ke atas tahta. Sisa-sisa pengikut Cromwell dibabat habis dan digantung mati sampai lidahnya terjulur. Tetapi, usaha penumpasan macam apa pun yang dilakukan, upaya balas dendam yang bagaimanapun berkobarnya tidaklah mungkin bisa menutupi fakta bahwa perjuangan mati-matian demi adanya suatu monarki absolut sudah musnah. Charles II menyadari hal ini, karena itu dia tidak mencoba melawan keunggulan parlemen. Tatkala penggantinya, James II, mencoba mengembalikan sistem monarki absolut, dia segera digulingkan lewat revolusi tak berdarah tahun 1688. Hasil yang tampak adalah persis seperti apa yang diinginkan oleh Cromwell di tahun 1640, yaitu suatu monarki konstitusional dimana raja jelas berada di bawah parlemen dan menghormati lembaga itu, serta negara menganut politik bertoleransi terhadap semua agama.

Selang tiga abad sesudah wafatnya, watak Oliver Cromwell telah menjadi bahan perselisihan pendapat. Sejumlah kritikus menyebutnya seorang munafik seraya menunjuk contoh bukti betapa dia senantiasa mendambakan keunggulan parlemen tetapi pada saat berbarengan dia senantiasa menuntut kekuasaan eksekutif di satu tangan. Jadi, pada hakekatnya dia mendirikan suatu sistem diktator militer. Tetapi, sebagian terbesar pandangan melihat bagaimanapun juga pengabdian Cromwell untuk kehidupan demokrasi sangat jujur dan bersungguh-sungguh meski keadaan yang tidak bisa diatasinya memaksa ia untuk bertindak keras dan diktatorial. Telah diamati mereka bahwa Cromwell tidak pernah plintat-plintut, dan juga tak pernah ia menerima tawaran duduk di tahta atau mendirikan kediktatoran yang bersifat permanen. Pemerintahannya senantiasa bersifat moderat dan penuh toleransi.

Bagaimana kita bisa menyimpulkan pengaruh Cromwell secara keseluruhan dalam sejarah? Arti penting utamanya, tak syak lagi, dia seorang pemimpin militer yang brilian, mampu mematahkan kekuatan kerajaan dalam perang saudara Inggris. Sebelum Cromwell tampil di gelanggang, keadaan kekuatan parlemen berada dalam tingkat keburukan yang terendah, karena itu dapatlah dibilang kemenangan terakhir tak akan pernah terjadi tanpa kehadiran Cromwell. Hasil kemenangan Cromwell adalah membikin semakin mapan dan kuatnya pemerintahan demokratis di Inggris.

Ini jangan dianggap sepele. Ini tidak bisa terjadi begitu saja dalam keadaan biasa. Di abad ke- 17, hampir seluruh Eropa bergerak ke arah sistem monarki absolut. Kemenangan demokrasi di Inggris merupakan hal yang berlawanan dengan arus yang sedang deras-derasnya mengalir. Di tahun-tahun sesudahnya, contoh kehidupan demokrasi di Inggris merupakan faktor pendorong bagi gerakan pembaharuan di Perancis dan sekaligus Revolusi Perancis dan berbarengan dengan itu menjelmanya pemerintahan-pemerintahan demokratis di Eropa. Dan tak dapat disangkal, kemenangan kekuatan demokratis di Inggris memegang peranan penting berdirinya sistem pemerintahan demokratis di Amerika Serikat dan lain-lain daerah jajahan Inggris seperti Kanada dan Australia. Kendati Inggris sendiri menduduki hanya sebagian kecil dari daerah dunia, demokrasi menjalin pengaruh ke daerah-daerah lain yang lebih-luas.

Oliver Cromwell bisa ditempatkan lebih tinggi kedudukannya dalam urutan daftar buku ini, kecuali hampir semua penghargaan bagi pendirian sistem demokrasi di Inggris dan Amerika Serikat harus dipersembahkan kepada filosof John Locke. Sedikit sulit menetapkan arti penting relatif buat Cromwell yang pada hakekatnya adalah orang lapangan yang bertindak sedangkan Locke adalah seorang penggagas ide-ide. Tetapi, diukur dari iklim intelektual jaman Locke, ide politik yang serupa akan juga segera muncul meskipun andaikata Locke tidak pernah hidup. Sebaliknya, kalaulah tak ada Cromwell, besar kemungkinan kekuatan parlemen tidak akan mampu mengalahkan kekuatan kerajaan dalam perang saudara Inggris.

Simon Bolivar

100 Orang Paling Berpengaruh Dalam Sejarah - 46. Simon Bolivar (1783 - 1830

Ada George Washington dari benua Amerika belahan utara. Ada George Washington dari benua Amerika belahan selatan. Yang dari selatan itu namanya Simon Bolivar. Apa sebab? Karena sedikit sekali --itu pun kalau ada-- orang yang pegang rol begitu menentukan dalam sebuah benua sepanjang sejarah manusia. Tak kurang dari lima negeri yang dibebaskannya dari belenggu kolonialisme Spanyol: Colombia, Venezuela, Ecuador, Peru, dan Bolovia).

Bolivar sendiri anak Venezuela, lahir di kota Caracas tahun 1783, berasal dari keluarga aristokrat keturunan Spanyol. Baru umur sembilan tahun sudah yatim. Pada tahun-tahun meningkat dewasanya dia teramat sangat terpengaruh oleh ide-ide kaum pembaharu Perancis. Filosof-filosof yang kerap dia baca antara lain John Locke, Rousseau, Voltaire dan Montesqueu.

Selaku remaja, Bolivar berkelana ke beberapa negeri Eropa. Di Roma tahun 1805 di puncak bukit Aventine, Bolivar angkat sumpah, tidak akan duduk berpangku tangan sebelum tanah airnya bebas dari penindasan kolonialisme Spanyol.

Tahun 1808 Napoleon Bonaparte menyerbu Spanyol dan mendudukkan saudaranya menjadi kepala negara Spanyol. Dengan penggeseran famili kerajaan Spanyol dari peranan politik yang efektif, sesungguhnya Napoleon menyuguhkan peluang emas buat daerah jajahan Amerika Latin merebut kemerdekaannya.

Revolusi menghalau kolonialisme Spanyol di Venezuela pecah tahun 1810 tatkala gubernur Spanyol di Venezuela disepak turun dari kursinya. Pernyataan proklamasi kemerdekaan dikumandangkan tahun 1811,dan pada tahun itu juga Bolivar menjadi pemimpin pasukan revolusioner. Tetapi tahun berikutnya pasukan Spanyol menguasai kembali Venezuela. Salah seorang pemuka revolusi, Fransisco Miranda dipenjara dan Bolivar menghilang meninggalkan negeri.

Tahun-tahun berikutnya mencatat serentetan pertempuran hebat, sebentar merebut kemenangan sebentar menderita pukulan berat, tetapi tekad Bolivar tak pernah mengendur. Titik balik terjadi tahun 1819 tatkala Bolivar memimpin pasukan yang campur aduk dan tak beraturan, menyeberang sungai mengambah daratan tinggi, lembah dan pucuk pegunungan Andes untuk menghajar serdadu Spanyol di Columbia. Di sana dia menangkan pertempuran yang sulit di Boyaca (17 Agustus 1819), kemenangan yang betul-betul merupakan mentari terbit kemenangan. Venezuela dibebaskan tahun 1821 dan Ecuador tahun 1822.

Sementara itu, patriot Argentina, Jose de San Martin berhasil membebaskan Argentina dan Chili dari kolonialisme Spanyol dan bertanggung jawab atas pembebasan Peru. Kedua pembebas itu bertemu muka di kota Guayaquil, Ecuador, musim panas tahun 1822. Tetapi, keduanya tak bisa bersepakat menyusun rencana kerjasama dan mengkoordinir perjuangan bersama mengganyang Spanyol. Karena San Martin tidak setuju bergandengan tangan dengan Bolivar yang berapi-api melabrak Spanyol (dan hal ini menguntungkan pihak Spanyol), dia memutuskan undur diri selaku komandan dan menjauh dari Amerika Latin sepenuhnya. Tahun 1824 pasukan Bolivar secara mutlak telah membebaskan daerah yang kini disebut Peru, dan di tahun 1825 pasukan Spanyol di bagian utara Peru (kini bernama Bolivia) dihalau habis.

Sisa tahun-tahun karier Bolivar tidak begitu sukses. Dia terkesan dengan contoh-contoh Amerika Serikat dan menginginkan adanya federasi untuk seluruh negeri Amerika Selatan. Kenyataannya, Venezuela, Colombia dan Ecuador telah melebur diri menjadi Republik Colombia Raya dengan Bolivar selaku presiden. Malangnya, gejala gerak menjauh di Amerika Selatan lebih besar terasa ketimbang di Amerika Utara. Tatkala Bolivar mengundang muktamar negeri-negeri Amerika bebas Spanyol di tahun 1826, cuma. empat negara yang hadir. Sebetulnya lebih banyak negeri yang bergabung dengan Colombia Raya, tetapi republik ini segera berantakan dengan sendirinya. Perang saudara pecah pada tahun 1828 dan ada percobaan membunuh Simon Bolivar. Menjelang 1830 Venezuela dan Ecuador mengundurkan diri. Bolivar, sadar bahwa dia merupakan penghalang buat perdamaian, mengundurkan diri di bulan April tahun 1830. Tatkala dia wafat di bulan Desember 1830, dia dalam rundungan kecewa, miskin terlunta-lunta dan dibuang dari negeri asalnya Venezuela.

Bolivar jelas seorang punya ambisi besar dan atas desakan kondisi dia kadang-kadang menempuh jalan-jalan kediktatoran. Tetapi, jika dia harus memilih, dia siap sedia merelakan ambisinya demi kepentingan umum dan idealisme demokratis, dan dia mencampakkan kediktatorannya. Pernah sekali dia ditawari mahkota kerajaan, tetapi ditolaknya. Tak syak lagi, dia rasa julukan "El Libertador" (Sang Pembebas) yang telah dilekatkan pada dirinya jauh lebih agung ketimbang sekedar sebuah mahkota kerajaan.

Tak perlu diragukan lagi, Bolivar merupakan tokoh dominan dalam gerakan pembebasan Amerika Latin dari telapak kaki imperialisme Spanyol. Dia beri sumbangan ideologi kepemimpinan buat gerakan itu --menulis artikel, menerbitkan surat kabar, berpidato di mana-mana-- dan melakukan surat-menyurat. Tak lelah-lelahnya dia mencari dana buat menunjang perjuangan. Dan dia merupakan seorang tokoh militer utama dalam gerakan revolusioner bersenjata.

Namun, adalah keliru menganggap Bolivar seorang jenderal besar. Tentara yang ditaklukkannya bukanlah tentara berukuran besar dan bukan tentara yang teratur rapi. Bolivar sendiri bukanlah orang yang punya bakat menyusun strategi ataupun taktik. (Memang mengherankan juga jika diingat dia tak pernah dapat pendidikan militer sedikit pun). Tetapi, Bolivar mampu mengatasi semua kekuasaannya itu dengan dia punya tekad tak sudi terkalahkan menghadapi lawannya. Sehabis tiap menderita kekalahan dari Spanyol, tatkala orang-orangnya enggan berkelahi, Bolivar dengan tegas menghimpun kembali pasukan dan kembali maju bertempur.

Menurut penilaian saya, Bolivar merupakan tokoh lebih berpengaruh ketimbang jago-jago kesohor seperti Julius Caesar atau Charlemagne, baik karena perubahan-perubahan yang diperbuatnya selama kariernya dan karena daerah pengaruhnya lebih luas. Namun, Bolivar ditempatkan dalam urutan di bawah Hitler, Alexander Yang Agung dan Napoleon karena banyak hal yang diperbuat oleh ketiga orang ini tak bisa terjadi tanpa adanya mereka. Sedangkan sulit dipercaya bahwa Amerika Selatan tidak bisa memperoleh kemerdekaan walau bagaimana.

Tak seperti Washington, Bolivar membebaskan semua budak-budaknya selama masa hidupnya. Sebagai tambahan, lewat proklamasi dan lewat penyuguhan konstitusi dia aktif mencoba menghapus perbudakan di daerah-daerah yang dimerdekakannya. Namun percobaannya tidak sepenuhnya berhasil dan perbudakan masih ada sesudah dia wafat.

Bolivar berpribadi kompleks, menarik, dramatis, berani, dan romantis. Tampangnya rupawan, dan dengan sendirinya terlibat banyak cerita percintaan. Dia berpandangan idealistis yang jauh, tetapi punya ketrampilan administratif tidak sebanyak Washington serta gemar disanjung. Ambisinya lebih kuat ketimbang Washington, dan ini merugikan daerah-daerah yang dibebaskannya. Di lain pihak, Bolivar samasekali tidak mata duitan. Dia orang berada tatkala mencebur ke dunia politik, dan jadi miskin tatkala berhenti.

Daerah yang dibebaskan Bolivar dari cengkeraman kolonial sedikit lebih besar dari Amerika Serikat yang asli. Tetapi, jelas pula dia merupakan tokoh yang kurang penting jika dibandingkan Washinton, semata-mata karena Amerika Serikat pegang peranan lebih penting dalam sejarah daripada negeri-negeri yang dibebaskan Bolivar.

Alexander Fleming

100 Orang Paling Berpengaruh Dalam Sejarah - 45. Alexander Fleming (1881 - 1955)

Alexander Fleming, penemu penicillin, lahir tahun 1881 di Lochfield, Skotlandia. Setamat dari sekolah kedokteran Rumah Sakit St. Mary di London, Fleming menceburkan diri dalam bidang penyelidikan imunitas. Belakangan, selaku dokter tentara pada Perang Dunia ke-1, dia mempelajari ihwal infeksi pada luka dan dia menemukan bahwa banyak antiseptik merusak sel badan lebih daripada dia merusak kuman. Fleming sadar, apa yang diperlukan adalah sesuatu yang selain membunuh bakteri tetapi tidak merusak dan berbahaya buat sel tubuh manusia.

Sesudah perang, Fleming kembali ke rumah sakit St. Mary. Tahun 1922, selagi melakukan penyelidikan di situ dia menemukan sesuatu yang disebutnya lysozyme. Lysozyme diproduksi oleh tubuh manusia, terdiri dari komponen yang terdiri baik lendir maupun titik cairan air mata yang tidak mengandung bahaya bagi sel tubuh manusia. Komponen itu akan melumpuhkan kuman tertentu, tetapi sayangnya tidak efektif pada kuman khusus yang berbahaya bagi manusia. Penemuan itu, betapapun menariknya, tidaklah punya makna yang besar.

Baru tahun 1928 Fleming berhasil menemukan sesuatu yang berarti. Laboratoriumnya membiakkan bakteri "staphylococcus", dibiarkan terbuka begitu saja di udara dan menjadi kotor serta busuk. Fleming menemukan dalam pembiakan sekitar pembusukan itu, bakteri menjadi cair. Dengan cepat dia menyimpulkan bahwa pembusukan itu menghasilkan sesuatu substansi yang beracun terhadap bakteri "staphylococcus". Segera dia mampu menunjukkan bahwa substansi serupa berada pada pertumbuhan pelbagai jenis bakteri yang berbahaya. Substansi itu --yang diberi nama penicilin sesudah kejadian pembusukan (penicillium notatum)-- bukanlah merupakan cairan baik bagi manusia maupun binatang.

Hasil penemuan Fleming ini disiarkan tahun 1929, tetapi pada mulanya tidak banyak menarik perhatian. Fleming mengemukakan bahwa penicilin punya arti penting buat pengobatan. Namun, dia sendiri tak mampu mengembangkan teknik untuk memurnikan penicilin, dan lebih dari sepuluh tahun lamanya obat yang penting itu tetap tinggal terlantar.

Akhirnya, di ujung tahun 1930-an, dua penyelidik bidang kedokteran Inggris, Howard Walter Florey dan Ernst Boris Chain menemukan tulisan Fleming. Mereka mengkaji kembali hasil kerja Fleming dan menyempurnakan dan membikin jelas hasilnya. Mereka kemudian memurnikan penicilin, mencoba substansi itu pada laboratorium binatang. Tahun 1941 mereka mencoba penicillin pada manusia yang menderita sakit. Percobaan mereka dengan jelas membuktikan bahwa obat baru ini punya potensi yang menakjubkan.

Atas dorongan pemerintah Inggris dan Amerika, pabrik obat-obatan kini mulai terjun dan menaruh perhatian dan dengan cepat mengembangkan metode memproduksi penicillin dalam jumlah besar-besaran. Mulanya, penicillin cuma disediakan buat penggunaan para korban perang, tetapi tahun 1944 dapat digunakan oleh masyarakat sipil di Inggris dan Amerika.

Tatkala perang rampung di tahun 1945, penggunaan penicillin sudah menyebar ke seluruh dunia.

Penemuan penicillin amat menggugah penyelidikan bidang antibiotik lain, dan penyelidikan berikutnya telah membuahkan pelbagai "obat ajaib" namun, penicillin tetap merupakan antibiotik yang paling luas di pakai.

Satu sebab yang membikin keunggulannya langgeng adalah: penicillin efektif untuk melawan pelbagai rupa mikro organisme yang berbahaya. Obat ini berguna buat penyembuhan sipilis, gonorrhea, diphtheria, juga pelbagai macam arthiritis, bronchitis, scarlet, lever, gangrene dan banyak lagi.

Keuntungan penicillin lainnya adalah relatif aman dipakai. Dosis 50.000 unit penicillin efektif buat melawan pelbagai infeksi. Dan suntikan 100 juta unit penicillin sehari tak menimbulkan efek apa-apa. Meski sebagian kecil orang alergi terhadap penicillin, buat kebanyakan orang merupakan obat yang bisa mematangkan daya tahan dan pengamanan.

Sejak penicillin telah menyelamatkan jutaan nyawa orang dan pasti akan menyelamatkan nyawa lebih banyak lagi di masa depan, sedikit sekali orang yang berbeda faham mengenai arti penicillin penemuan Fleming. Tempat yang tepat baginya dalam daftar urutan ini tergantung, tentu saja, sampai seberapa jauh orang memberi arti kepada peranan yang diberikan oleh Florey dan Chain. Saya rasa, sebagian terpokok jasa dan peranan ada pada Fleming yang telah menemukan penemuan yang esensial. Tanpa Fleming, orang memerlukan waktu bertahun untuk menemukan penicillin. Begitu dia mengumumkan hasil penemuannya, cepat atau lambat akan terjadi juga penyempurnaan-penyempurnaan dan memproduksinyasecara lebih murni.

Fleming kawin dan hidup bahagia dengan karunia satu anak. Tahun 1945 dia meraih Hadiah Nobel untuk jasa penemuannya, dan membagi hadiah itu kepada Florey dan Chain. Dia tutup mata tahun 1955.